Rabu, 23 Desember 2009

Sri Sujoko@gmail.com Tugas PTK

Lokasi Penelitian
Kelas IV SD N Karangasem 06 Batang Jateng
Analisis Kondisi awal
Dari 35 siswa SD N Karangasem 06, 70% siswa mengalami kesulitan mengerjakan matematika berbentuk perkalian
Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam mengerjakan tugas matematika berbentuk soal perkalian
Landasan Teori
Diskusi kelompok terbimbing dengan model permainan beranggotakan 7 siswa, dibawah bimbingan guru untuk membantu kesulitan siswa dalam memahami materi ajar dengan menggunakan permainan ( kerikil ). Diharapkan setiap siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal yang diberikan guru, sehingga siswa yang bersangkutan lebih bersemangat untuk mempelajari ajar dengan






Bentuk Tindakan
Hasil yang diharapkan ( Indikator )
Pertemuan I
Tiap kelompok mengajukan pada anggotanya tentang jumlah kerikil yang diterima setiap anak.
Pertemuan I
Sebanyak 80% siswa mengetahui jumlah kerikil yang diterima teman-temannya.
Pertemuan II
Setiap kelompok melakukan simulasi dengan mengelompokkan kerikil dalam jumlah masing-masing anak delapan kerikil.
Pertemuan II
Sebanyak 80% siswa mengetahui bahwa 7 x 8 sama dengan 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8
Pertemuan III
Secara kelompok mengerjakan simulasi mengelompokkan sejumlah kerikil tanpa didampingi guru.
Pertemuan III
Sebanyak 90% siswa dapat mengerjakan perkalian secara benar.
Pertemuan IV
Secara individual siswa mengerjakan 5 soal metematika, perkalian berbentuk simulasi penegelompokan kerikil tanpa didampingi guru dan teman sebaya.
Pertemuan IV
Sebanyak 95% siswa dapat mengerjakan soal metematika berbentuk perkalian secara benar.






Item observasi
A. Keaktifan siswa { skor 4 }
B. Semangat dalam berkelompok { skor 5 }
C. Keberanian siswa dalam bertanya { skor 3 }
Item evakulasi retrospeksi
1. Hasil pekerjaan siswa secara kelompok benar.
2. Cara siswa mengelompokan kerikil benar.
3. Hasil pekerjaan siswa secara individu benar.
Item refleksi siswa
a. Dalam permainan simulasi perkalian pengelompokan kerikil, siswa merasa bermanfaat { skor 4 }.
b. Dengan simulasi perkalian siswa merasa senang dan dapat bekerja sama { skor 5 }.
c. Anak ingin melakukan kegiatan lagi { skor 4 }.
d. Siswa yang merasa kesulitan bisa mengulangi lagi dirumah { skor 2 }.
Judul Penelitian
Dengan model simulasi permainan pengelompokan kerikil dan bimbingan guru siswa kelas IV SD N Karangasem 06 dapat meningkatkan kemampuan dalam megerjakan matematika berbentuk perkalian dengan benar.

Selasa, 22 Desember 2009

tugas PTK

Nama : Warsano
NIM : 282009089


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan, saat ini berkembang demikian cepat seiring perkembangan kemampuan manusia dalam berfikir.
Peran matematika sangat besar pada ilmu ekonomi, teknologi, fisika serta pada bidang kehidupan lainnya, hal itu mengindikasikan betapa pentingnya matematika sebagai bidang ilmu.
Disisi lain matematika merupakan suatu ilmu yang dianggap sulit,sehingga seolah-olah menjadi momok bagi anak-anak, serta memusingkan untuk ditekuni , hal itu terlihat rendahnya nilai atauprestasi yang diperoleh oleh anak-anak. Dari beberapa faktor di atas kami kemudian mengadakan angket awal. Dari hasil angket awal siswa kls V diperoleh data : 55,3% anak-anak mengatakan matematika sulit dipelajari.
Banyak siswa yang pemahaman dan penguasaan konsepnya rendah, tentu bukan hanya kesalahan pada anak –anak saja ,tetapi Guru juga merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam penguasaan konsep pada anak.
Untuk itu seorang Guru harus betul-betul menguasai :
- Materi
- Metode
- Teori pembelajaran
- Alat-alat peraga.
Pada angket awal anak-anak menyatakan senang belajar dengan cara berdiskusi, hal itu ditunjukkan dengan prosentase sebanyak : 68,1%, dengan demikian Guru harus mau mengubah metode dan teori pembelajaran yang selama ini diterapkan pada anak-anak , karena selama ini perolehan nilai matematika di SD Lebo 01 Kecamatan Warungasem kurang memenuhi harapan, terutama pada pokok bahasan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.
Pada kenyataannya anak-anak suka mempelajari bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif , ini ditunjukkan pada angket awal yaitu sebesar : 72,3%.
Namun dari hasil akhir materi yang diajarkan perolehan nilai masih kurang memuaskan, sehingga kami mencoba melakukan penelitian, mengapa nilai yang diperoleh masih kurang memenuhi SKBM.
Apakah respon dan keaktifan anak masih kurang, atau Guru kurang di dalam penggunaan alat-alat peraga sebagai sarana penguasaan penanaman konsep. Pada penelitian ini menawarkan strategi baru untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui penelitian dengan metode pembelajaran cooperative learning Jigsaw.
Pada penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki berbagai kekurangan di dalam proses belajar mengajar yang selama ini diterapkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh Guru-guru terutama pelajaran matematika. Penelitian ini diharapkan memberikian manfaat pada perbaikan kualitas pembelajaran secara nhyata diantaranya :
1. Hasil ulangan harian mencapai 65% tuntas belajar
2. Dapat menumbuhkan minat belajar
3. Dapat menumbuhkan suasana kondisif dalam pembelajaran matematika.
Penelitian yang kami adakan berfokus pada peningkatan prestasi belajar matematika dengan pokok bahasan: BILANGAN BULAT POSITIF DAN BILANGAN BULAT NEGATIF.

B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah sebaiknya pembeloajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa klas V SDN Lebo 01 kecamatan Warungasem?.

Minggu, 20 Desember 2009

Tugas PTK Nama : Sukiswati 282009053

BAGIAN I
UPAYA GURU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS III SD KARANGASEM 12 MATA PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG MELAKUKAN OPERSAI
PENGURANGAN DENGAN TEHNIK MEMINJAM
MENGGUNAKAN DADU BILANGAN
























BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang menyadari perkembangan tehnologi modern. Mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin Ilmu dan memajukan daya piker manusia. Perkembangan pesat dibidang tehnologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan Matematika dibidang teori bilangan, aljabar analisis, teori peluang dan matemadiskrit. Untuk menguasai dan menciptakan tehnologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kopetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetetif. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide dan gagasan dengan menggunakan symbol, table, diagram dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan focus dalam pembelajaran matematika yang mencakup measalah tertutup dengan solusi tunggal. Masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk kemampuan memecahkan maslah perlu dikembangkan ketrampilan memahami masalah membuat model matematika, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.
Dengan menyajikan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk mengosep matematika. Pembelajaran matematika disekolah dasar khusunya SD Karangasem 12 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang masih diwarnai beberapa hal seperti rendahnya kemampuan awal siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian untuk mata pelajaran matematika yang rata-ratanya hanya dibawah 6. Rendahnya hasil yang diperoleh dalam Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) merupakan gambaran nyata hasil proses belajar mengajar di SD yang dimulai dari kelas I hingga kelas VI. Kemampuan siswa yang rendah menyebabkan rendahnya aktifitas belajar mengajar.
Disamping kendala tersebut diatas metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariatif, guru lebih banyak menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah yang dominant menyebabkan terbelenggunya kreatifitas dan kemampuan dasar siswa. Pengguanaan metode ceramah yang berlebihan menutup komunikasi edukatif dua arah antara siswa dengan guru yang mengakibatkan pembelajaran yang diterima siswa mengalami distrosi dari konsep-konsep ilmiah.
Bertolak dari itu guru tergolong untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis, mempunyai mental yang tangguh dan berkemampuan untuk melakukan enovasi mudah pembelajaran yang mendorong terciptanya tujuan akhir pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran di Sekolah Dasar dapat dilihat bagaimana dikuasainya materi pembelajaran. Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dinyatakan dengan nilai. Berkaitan dengan itu maka guru perlu mengadakan penilaian melalui tes, baik tes formatif maupun sumatif. Supaya dapat diketahui perkembangan siswanya dalam penyelesaian dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Bersadarkan hasil tes sumatif siswa pada mata pelajaran matematika pokok bahasan ( indikatornya ) melakukan operasi pengurangan dengan tehnik meminjam di kelas III SD Karangasem 12 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, maka untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Sementara ( Suyono, 1977; 2 ) menyatakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif dengan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional. Sedangkan ( Wardani, dkk 2002 ) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian-penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya melalui refleksi diri dengan ujian memperbaiki kinerja sebagai guru. Sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan evaluasi dari hasil tes tersebut diatas ternyata hanya ada 12 anak dari 35 siswa di Kelas III dapat mencapai tingkat penguasaan materi sekitar 75% keatas. Selama proses pembelajaran sebagian besar siswa diam, pasif, dan kurang kreatif. Siswa hanya mendengarkan keterangan dari guru.
Dengan demikian penelitian meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Sehingga menyebabkan hasil tes siswa tidak sesuai dengan harapan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor terungkap penyebab ketidak berhasilan kegiatan pembelajaran adalah :
1.Adanya hambatan guru dalam penggunaan alat peraga.
2.Kurangnya minat siswa dalam belajar matematika karena guru tidak menggunakan alat peraga yang konkrit.
3.Metode dan alat peraga yang digunakan tidak bervariasi.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dan melalui refleksi diri serta diskusi dengan teman sejawat konsultasi dengan supervaisor maka penyebab sering mendapatkan hasil yang kurang memuaskan karena siswa pasif akibat dari guru yang kurang tepat menggunakan mepembelajaran. Maka dapat diindifikasi permasalahannya adalah sebagai berikut :
Analisi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan fakta dasar penulis mengadakan diskusi dengan teman sejawat menganalisa sebagai berikut :
1.Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena pelajaran matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, paling menakutkan sehingga siswa takut untuk mencoba dan berlatih.
2.Kurang tertariknya siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini disebabkan strategi pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik siswa, monoton dan tidak menggunakan alat peraga yang membantu siswa untuk memahami pelajaran.
3.Adanya hambatan guru dalam menggunakan alat peraga. Hal ini disebabkan guru kurangnya kreatifitasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak tertarik terhadap materi pembelajaran yang berakibatkan nilai hasil evaluasi masih jauh dibawah nilai ketuntasan belajar yang diharapkan.
4.Dari urauian diatas penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut.
“ Apakah alat peraga dadu bilangan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam melakukan operasi pengurangan dengan tehnik meminjam di Kelas III ?”

C.Tujuan Perbaikan
Perbaikan ini bertujuan untuk :
1.Mendapatkan pembelajaran matematika di Kelas III pada materi melakukan operasi pengurangan dengan tehnik meminjam.
2.Mendiskripsikan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran Matematika.
3.Memperbaikkan kinerja sebagai hasil belajar siswa meningkat.

D.Manfaat Perbaikan
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Guru
Dapat membantu memperbaiki kinerja sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat.



2.Siswa
Dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran ( mengemukakan ide / gagasan, mengajukan dan menanggapi pertanyaan dalam berinteraksi dengan guru dan teman ).
3.Sekolah
Membantu sekolah untuk lebih maju dan berkembang dengan dukungan kemampuan dan profisional guru.




Kepada
Yang Terhormat Bapak Mawardi, SPd. MPd
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan PKn SD
Di Universitas Kristen Satya Wacana






Dengan hormat,

Dengan ini saya mengirimkan tugas PKn Unit 6 dan 7




Hormat saya





SUKISWATI
NIM. 282009053
Kelas C BATANG III

SRI SUBARYANTI 282009075 TUGAS UNIT 7 PKN

Nama : SRI SUBARYANTI

NIM : 282009075

Kelas : C Batang 3

Tugas PKn Unit 7

1. Yang dimaksud dengan analisis kurikulum PKn SD adalah langkah untuk menjabarkan kurikulum dengan mengkaji standar kompetensi yang ada pada kurikulum beserta kompetensi dasarnya, dikelompokkan dan dijabarkan lebih lanjut ke dalam kompetensi yang sesuai dengan ranah muatan kurikulum pada setiap kompetensi dasar.

Cara melakukannya :

Setiap standar kompetensi dijabarkan ke dalam kompetensi dasar kemudian dijabarkan ke dalam kompetensi yang memuat ranah muatan kurikuler berdasarkan standar keilmuan (kognitif, afektif, psikomotor)

2. Silabus PKn SD adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

3. Langkah-langkah menyusun silabus :

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Dengan memperhatikan :

1) Urutan berdasarkan hirearki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan materi.

2) Keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran.

3) Keterkaitan Standar Kompentensi dengan Kompetensi Dasar antar mata pelajaran.

b. Mengidentifikasi Mata Pelajaran

Dengan pertimbangan :

1) Tingkat pertimbangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik.

2) Kebermanfaatan bagi peserta didik

3) Struktur keilmuan

4) Kedalaman dan keluasan materi

5) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

6) Alokasi waktu

c. Merumuskan Kegiatan Pembelajaran

Dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

d. Menetapkan Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai dengan perubahan perilaku yang diukur melalui sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Menetapkan Indikator perlu memperhatikan :

1) Setiap Kompetensi Dasar dikembangkan menjadi lebih dari satu indikator.

2) Menggunakan kata kerja operasional

3) Tingkat kata kerja indikator lebih rendah atau setara dengan Kompetensi Dasar maupun Standar Kompetensi.

4) Prinsip pengembangan indikator adalah urgensi, kontinuitas, relevansi dan kontekstual.

5) Semua indikator dalam satu Kompetensi Dasar merupakan tanda, perilaku untuk pencapaian kompetensi (kemampuan bersikap, berfikir, bertindak) secara konsisten.

e. Menetapkan Alat Penilaian; dengan memperhatikan :

1) Penilaian merupakan kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar secara sitematis dan berkesinambungan.

2) Dilakukan berdasarkan indikator

3) Menentukan bentuk penilaian; Tes atau Non tes.

f. Menetapkan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

g. Memilih Sumber/ Bahan

Sumber/ bahan bisa berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya, yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.


4. Contoh Silabus PKn SD Kelas 4 Semester 2

SILABUS

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas / Semester : IV (empat) / 2 (dua)

Standar Kompetensi : 3. Mengenal Pemerintah Tingkat Pusat

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

3.1 Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan Pemerintah Tingkat Pusat seperti: MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK, dll.

Lembaga Pemerintahan Tingkat Pusat

· Siswa mengenal lembaga-lembaga Negara

· Siswa membedakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

· Siswa menjelaskan wewenang, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan tingkat pusat

· Menyimak penjelasan guru

· Siswa mengidentifikasi lembaga-lembaga tingkat pusat

· Siswa melakukan diskusi tentang wewenang, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintah pusat

· Membuat kliping tentang lembaga pemerintah pusat

Teknik

· Teori

· Praktik

· Lisan, tulisan

· Perbuatan

Bentuk

· Pilihan ganda

· Isian

· Uraian

Instrumen

· Lembar soal tulis

· Lembar soal praktek

· Lembar penilaian produk

6 JP x 35 menit

Buku, Koran, majalah dan sumber lain yang relevan

Jumat, 18 Desember 2009

Rencana Awal PTK

RENCANA AWAL PTK

Nama : Suminem

N I M : 282009087

Kelas : C

A. LATAR BELAKANG.

Peningkatan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh jenis dimensi kehidupan. Didalamnya terdapat berbagai unsur dari keluarga, masyarakat, sekolah juga dari anak itu sendiri. Banyak permasalahan pendidikan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari

Dalam proses belajar mengajar guru selalu dihadapkan pada kondisi ganda yaitu mengalami keberhasilan dan kegagalan. Kadang guru berhasil mengantarkan sebagian besar siswa mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan namun sebagian lagi mengalami kegagalan. Tidak jarang terjadi sebagian besar siswa gagal mencapai ketuntasan minimal.

Dalam upaya memperbaiki kondisi tersebut maka guru diwajibkan untuk melakukan perbaikan pembelajaran, salah satu upaya perbaikan yang disarankan adalah dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).

Kondisi kelas V SD Klidang Lor Batang dimana sekolah berada di daerah pantai, masyarakat daerah pantai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Dalam hal ini orang tua ( ayah ) jarang di rumah, sehingga pendidikan anak tidak terarah. Keadaan yang demikian membawa dampak salah satunya dalam bidang pendidikan, dimana permasalahan utamanya adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa cenderung hanya menerima penjelasan dari guru dan sulit untuk melakukan tugas mandiri.

Akibat dari kondisi pembelajaran yang seperti ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari data ulangan harian yaitu dari 28 siswa hanya 10 siswa yang tuntas belajar. Melihat kondisi tersebut peneliti ( guru ) mencoba untuk melakukan analisa untuk menemukan akar penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dan berusaha menemukan alternatif penyelesaiaannya.

Setelah dilakukan diskusi dengan teman guru satu rumpun akhirnya ditemukan suatu alternatif pemecahannya adalah dengan melakukan pembaharuan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga diharapkan pembelajaran lebih hidup dan siswa mampu menyerap pengetahuan yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya.

Model pembelajaran yang dipilih adalah bimbingan kelompok. Pemilihan model ini didasarkan pada kajian teori, bahwa pelaksanaan diskusi kelompok dengan jumlah peserta yang kecil biasanya lebih efektif dari pada yang jumlah pesertanya besar.

Tujuan pembelajaran bimbingan belajar kelompok dalam mata pelajaran matematika adalah siswa aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuannya dan menghilangkan persepsi negatif tentang pembelajaran matematika.

B. PERUMUSAN MASALAH.

Setelah melakukan kajian terhadap latar belakang tersebut di atas maka dirumuskan permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini yaitu :

“ Bagaimana meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Klidang Lor melalui bimbingan belajar kelompok dalam mata pelajaran matematika bangun datar dalam bentuk metrik maupun bentuk berhitung soal ? “

Format Rencana Awal PTK

FORMAT RENCANA AWAL PTK


Nama : Suminem

N I M : 282009087

Kelas : C

LOKASI

PENELITIAN

KELAS V SD KLIDANG LOR BATANG JAWA TENGAH

ANALISIS

KONDISI AWAL

Siswa kelas V SD Klidang berjumlah 28 orang mereka rata – rata memiliki nilai rapor dalam mata pelajaran matematika sangat rendah, kebanyakan nilainya dibawah kriteria ketuntasan Minimal ( KKM ). Dari 28 siswa kelas V SD Klidang Lor tesebut sebanyak 65% mengalami kesulitan mengerjakan matematika bangun datar dalam bentuk metrik maupun bentuk berhitung soal ( mengacu pada rumpun jajaran genjang, yang didalamnya termasuk persegi panjang, belah ketupat dan persegi )

RUMUSAN

MASALAH

Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Klidang Lor melalui bimbingan belajar kelompok dalam mata pelajaran matematika bangun datar dalam bentuk metrik maupun bentuk berhitung soal ?

LANDASAN

TEORI

Temuan PTK ditinjau dari kegiatan teori adalah : bahwa pelaksanaan diskusi kelompok dengan jumlah peserta yang kecil biasanya lebih efektif dari pada yang jumlah pesertanya besar.

Kelompok kecil biasanya diikuti peserta yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang, topiknya jelas ada interaksi tatap muka, dan berlangsung sistematis.

- Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah ketrampilan untuk mengadakan :

1. Pendekatan positif secara pribadi

2. Pengorganisasian siswa

3. Membimbing dan memudahkan belajar

4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar

BENTUK DAN TINDAKAN

HASIL YANG DIHARAPKAN ( INDIKATOR )

Pertemuan 1

Secara klasikal guru mengingatkan kembali cirri – cirri bangun datar dan cara menghitung luasnya ( yaitu bangun datar jajaran genjang, persegi panjang, persegi dan belah ketupat ) bahwa dari keempat bangun tersebut mempunyai ciri yang sama yaitu :

a. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang

b. Sudut yang berhadapan sama besar

Siswa secara individu mengerjakan LK dua model bentuk soal yang meterinya sama, dibimbing oleh guru.

Pertemuan 1

Sebanyak 75% siswa mengetahui cara mengerjakan soal matematika bangun datar menggunakan gambar bangun dan berbentuk metrik ( tabel )

Pertemuan 2

Setiap kelompok belajar terdiri dari 4 – 5 anak. Setiap kelompok mengerjakan 8 soal matematika yang berbentuk metrik ( tabel ) materinya bervariasi ada yang ditanyakan luas, keliling atau sisinya.

Dipimpin oleh ketua kelompok dan didampingi guru.

Pertemuan 2

Sebanyak 75% siswa mengetahui cara mengerjakan soal matematika bangun datar dan hasilnya benar.

Pertemuan 3

Setiap kelompok per 4/5 orang siswa mengerjakan 5 soal matematika bangun datar berbentuk berhitung soal dipimpin ketua kelompok tanpa didampingi guru.

Pertemuan 3

Sebanyak 75% siswa dapat mengerjakan dengan benar soal metamatika bangun datar berbentuk hitung soal.

Pertemuan 4

Secara individual siswa mengerjakan L K 5 soal matematika bangun datar berbentuk berhitung soal tanpa didampingi ketua kelompok dan guru.

Pertemuan 4

Sebanyak 85% siswa dapat mengerjakan secara benar soal matematika bangun datar berbentuk berhitung soal.

ITEM

OBSERVASI

A. Keaktifan siswa ( skor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 )

B. Semangat siswa

C. Kerja sama

D. Keberanian bertanya

ITEM

EVALUASI

RETROSPEKSI

1. Hasil belajar siswa, baik secara individual maupun secara kelompok.

2. Temuan PTK ditinjau dari kajian teori atau pendapat para ahli.

ITEM

REFLEKSI

SISWA

a. Siswa merasa bermanfaat ? ( skor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 )

b. Siswa merasa senang ? ( skor 1 – 2 – 3 – 4 –5 )

c. Siswa perlu dilanjutkan kegiatannya ? ( skor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 )

d. Siswa merasa kesulitan ? ( skor 1 – 2 – 3 – 4 – 5 )

JUDUL

PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KLIDANG LOR DALAM MENGERJAKAN TUGAS MATEMATIKA BANGUN DATAR MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR




Tugas On Line 7 PKn

TUGAS PKn ON LINE

UNIT : 7 ( TUJUH )

Nama: Suminem

N I M: 282009087

Kelas: C

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis kurikulum PKn SD itu ?. Bagaimana cara melakukannya ?

Jawab :

Yang dimaksud dengan analisis kurikulum PKn SD adalah Penjabaran materi PKn, bahwa dalam proses pembelajaran PKn mencakup 3 dimensi yaitu :

a. Civies Know ledge ( Pengetahuan Kewarganegaraan )

b. Civics Skills ( Ketrampilan Kewarganegaraan )

c. Civics Virtues ( Kebajikan Kewarganegaraan )

Cara melakukannya dengan menyusun silabus PKn.

Ranah muatan kurikulum setiap Kompetensi Dasar akan sangat jelas arahnya, dengan demikian lebih mudah dalam menentukan kegiatan belajar mengajarnya, indikatornya, alat penilaiannya maupun sumbernya.

2. Apakah yang dimaksud dengan silabus PKn SD itu ? Jelaskan !

Jawab :

Silabus adalah Rencana Pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

3. Bagaimanakah langkah – langkah menyusun silabus ? Jelaskan !

Jawab :

Langkah – langkah penyusunan silabus sebagai berikut

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal – hal berikut :

a. Urutan berdasarkan herarki konsep disiplin ilmu dan / atau tingkat kesulitan materi.

b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan Kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

2. Mengindentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok dengan mempertimbangkan :

a. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual peserta didik.

b. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

c. Struktur keilmuan.

d. Kedalaman dan keluasan materi.

e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.

f. Alokasi waktu.

3. Merumuskan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

4. Menetapkan indicator.

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur / diobservasi yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

5. Menetapkan Alat Penilaian.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

6. Menetapkan alokasi waktu.

Penentuan alokasi waktu pada setuap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

7. Memilih sumber / bahan rujukan.

Sumber belajar adalah rujukan objek dan / atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.


4. CONTOH SILABUS PKN SD KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : IV ( empat ) 2 ( dua )

Standar Kompetensi : 3. Mengenal Pemerintahan Tingkat Pusat


KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

3.1 Mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan Pemerintahan Tingkat Pusat seperti, MPR, DPR, Presiden, MA MK dan BPK, dll.

Lembaga Pemerintahan Tingkat Pusat.

· Siswa mengenal lembaga-lembaga negara

· Siswa membedakan pemerintah pusat dan pemeritahan daerah.

· Siswa menjelaskan wewenang, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan tingkat pusat

· Menyimak penjelasan guru

· Siswa mengindentifikasi lembaga-lembaga tingkat pusat

· Siswa melakukan diskusi tentang wewenang, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan pusat

· Membuat kliping tentang lembaga pemerintahan pusat

Teknik

· Teori

· Praktek

· Lisan, tulisan dan

· perbuatan

Bentuk

· Pilihan

· Ganda

· Isian

· Uraian

Intrumen

Lembar soal

Tulis

Lembar soal Praktek

Lembar penilaian produk

6 jp x 35

menit

Buku, Koran, majalah dan sumber lain yang relevan

3.2 Menyebutkan organisasi Pemerintah dan tingkat pusat seperti :

Presiden, Wakil

Presiden dan para Menter

Struktur Organisasi Pemerintah tingkat pusat

· Mendiskusikan tentang wewenang dan tugas presiden, wakil presiden serta meteri

Tentang Stuktur Organisasi Pemerintah tingkat pusat

· Menyebutkan lembaga yang mengangkat dan memberhentikan menteri

· Menyebutkan nama departemen

dalam kementerian.

· Menyebutkan tugas menteri dan departemen sebagai pembantu presiden

· Menyebut struktur organisasi pemerintahan tingkat pusat

Teknik

- Tes

Lisan

Tulis

Praktek

Bentuk

- Pilihan Ganda

Isian

Uraian

Intrumen

Format penilaian

Standar Kompetensi : Menunjukan sikap terhadap Blobalisasi di lingkungannya.

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK/

PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

SUMBER BELAJAR

4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh Globalisasi

Globalisasi

· Mencatat pengaruh globalisasi di lingkungannya

· Membuat kliping contoh produk globalisasi

· Menjelaskan keuntungan dan kerugiannya terjadi globalisasi di lingkungan

· Menyimpulkan akibat adanya globalisasi

· Menjelaskan pengertian globalisasi

· Mengidentifikasi contoh globalisasi di lingkungan sekitar

· Menyebutkan pengaruh positif dan negatif globalisasi di masyarakat

· Memberikan contoh pengaruh negatif dimasyarakat

· Memberikan contoh pengaruh positif di era globalisasi

Teknik

- Tes

- Lisan

- Tulis

- Praktek

Bentuk

- Pilihan Ganda

- Isian Uraian

Intrumen

Lembar Pengamatan

Lembar penilaian produk

4 jp x 35

menit

Buku, Koran, majalah dan sumber lain yang relevan

4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dlam misi kebudayaan Internasional

Jenis – jenis budaya Indonesia

Budaya Indonesia yang pernah ditampilkan ke luar negeri

· Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia

· Mengidentifikasi budaya khas daerah di Indonesia

· Membuat kliping tentang budaya daerah Indonesia

· Membuat daftar jenis budaya daerah di Indonesia

· Menjelaskan manfaat ditampilkannya budaya Indonesia di luar negeri

· Mengekpresikan budaya daerah dalam bentuk karangan

· Menjelaskan budaya daerah Indonesia

· Mengidentifikasi contoh globalisasi di lingkungan sekitar

· Mengidentifikasi budaya daerah yang ditampilkan ke luar negeri

Teknik

- Lisan

- Tulisan

- Praktek dan portofolio

Bentuk

- Pilihan Ganda

- Isiam Uraian

Instrumen

Lembar Pengamatan

Format

portofolio

4 jp x 35

menit

Buku, Kora, majalah dan sumber lain yang relevan

Gambar, Foto budaya daerah

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.

Globalisasi dan pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku masyarakat Indonesia

· Mengidentifikasi perilaku budaya luhur bangsa Indonesia

· Mengidentifikasi sikap dan perilaku masyarakat Indonesia

Teknik tes

- Lisan

- Tulisan

- Praktek dan portofolio

Bentuk

- Pilihan ganda

- Isian Uraian

Intrumen

Pengamatan

portofolio

4 x 35

menit

Buku, Koran, majalah dan sumber lain yang relevan. Gambar, foto budaya daerah


Batang, Januari 2010

Mengetahui

Kepala SD N Klidang Lor 01 Guru Kelas,

Dyah Eniati, SE S u m i n e m

NIP.196502091984052001 NIP. 195612111975122001