Selasa, 23 Maret 2010

TUGAS PTK (WARSONO 282 009 091)

Nama : Warsono
NIM : 282 009 091
Kelas : C Batang 3


BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur oleh undang-undang pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan sebagai proses pembentukan watak dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Proses pengembangan potensi SDM harus menjadi perhatian utama dalam tahapan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
Hal ini perlu diperhatikan karena hanya melalui proses pendidikan inilah kebutuhan SDM yang berkualitas dalam pembangunan di berbagai bidang akan dapat diwujudkan. Tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam tujuan-tujuan Institusional Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Tujuan Institusional Sekolah Dasar dijabarkan dalam berbagai indikator, tujuan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang ada. Dengan demikian pencapaian tujuan pendidikan nasional ditentukan oleh betapa baik dan tidaknya masing-masing mata pelajaran mencapai tujuan pencapaian tujuan mata pelajaran ditentukan oleh bagaimana pencapaian tiap-tiap kompetensi dasar telah tercapai dengan baik? Jawabannya atas pertanyaan ini bisa bervariasi. Pengalmaan menunjukkan bahwa pada semester ke 2 2009/2010 hasil ulangan Ilmu Pengetahuan Alam tentang Proses Pembentukan Tanah masih rendah, yaitu hanya 65% tingkat ketuntasannya dari 19 siswa kelas V SD Negeri Lebo 02 perolehan nilai Ilmu Pengetahuan Alam hanya 7 siswa yang mendapat nilai di atas 7. Ternyata ini kurang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Dengan melihat kenyataan hasil ulangan tersebut di atas penulis merenung apa yang harus dilakukan untuk mencari solusi bagaimana cara mengatasinya untuk menigkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Selanjutnya untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Disamping untuk perbaikan pembelajaran, pelaksanaan PTK juga untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional pada program S1 PGSD. Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang kegiatan perbaikan dan selama pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang yang dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II serta diskusi pada pasca perbaikan pembelajaran. Sehubungan dengan hal itu, laporan ini meliputi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan atau hasil yang diperoleh serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
- Apakah dengan menggunakan media tanah dan batuan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi tentang Proses Pembentukan Tanah pada siswa kelas V SD Negeri Lebo 02 tahun 2009/2010.




3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep proses pembentukan tanah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep proses pembentukan tanah serta mendiskusikan jenis-jenis batuan dan susunan tanah melalui pendekatan model pembelajaran interaktif. Dengan digunakannya media batuan dan tanah diharapkan proses pembelajaran lebih efektif.
Dengan demikian terciptalah dengan susunan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Pada akhir proses pembelajaran diharapkan siswa dapat mencapai lebih ketuntasan belajar yang maksimal.

4. Manfaat
a. Manfaat Umum
Penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan hasil berupa informasi yang amat dibutuhkan dalam dunia pendidikan sebagaimana diungkapkan sebuah teori bahwa peningkatan kemampuan memahami konsep proses pembentukan tanah dapat dilakukan melalui penggunaan media yang tepat.
b. Manfaat Khusus
Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai disebut di bawah ini :
a. Untuk Siswa
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam materi proses pembentukan tanah yang berkaitan dengan lingkungan.
2. Siswa mampu berekspresi secara kreatif sesuai potensi yang dimiliki dalam mengamati batu-batuan dan benda-benda lain di sekitar lingkungan.
b. Untuk Guru
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat yang besar bagi penulis sebagai seorang guru. Manfaat tersebut diantaranya :
1. Penulis memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas. Penelitian ini khususnya pada penggunaan media dengan model pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Proses Pembentukan Tanah.
2. Penulis mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran.
3. Dengan ditentukan permasalahan peneliti berusaha mencari solusi yang dianggap paling tepat.
4. Penulis mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelasnya dalam rangka meningkatkan kemampuan memahami proses pembentukan tanah.
c. Bagi Sekolah
Beberapa manfaat yang didapat oleh sekolah dengan adanya penelitian ini diantaranya adalah :
1. Menjadi masukan bagi guru SD dalam mengajarkan memahami konsep proses pembentukan tanah.
2. Sekolah mendapat sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan memahami proses pembentukan tanah.
3. Merupakan aset penting bagi sekolah karena dalam rangka meningkatkan aktifitas serta kreatifitas dalam pembelajaran.
4. Dapat digunakan sebagai acuan bagi guru yang lain untuk melakukan kegiatan yang sejenis.
Pembahasan pada penelitian ini adalah pada kelas V SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang dalam Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010. Ruang lingkup permasalahan difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep proses pembentukan tanah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
Fungsi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah :
- Memberikan pengetahuan berbagai jenis dan berbagai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatan bagi kehidupan sehari-hari.
- Mengmbangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kwalitas.
- Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Teori yang menonjol di dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam adalah : Teori Piaget dan Teori Konstruktivisma.
Teori Piaget menguraikan perkembangan koknitif dari masa bayi sampai masa dewasa. Sedangkan Teori Knstruksivisma menekankan bahwa peserta didik tidak menerima begitu saja ide-ide dari orang lain. Mereka membangun sendiri dalam fikiran mereka ide-ide tentang peristiwa alam yang dilihat langsung dari mata sendiri. Contohnya : dari mana asal mula tanah dan dari mana asal batu.
Teori Piaget sebagai orang dewasa kita memahami hal-hal yang sulit difahami oleh anak-anak. Contoh : benda akan jatuh ke bawah, dari mana asal batu dan dari manakah tanah.
Teori Piaget semakin nyata dalam tahun-tahun terakhir ini para ahli pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan para ahli psikologi Konstruksivisma pun memberikan banyak sumbangan fikiran tersebut menunjukkan secara spesifik bagaimana peserta didik memproses informasi / pelajaran dan bagaimana para guru dapat menjadi fasilitator pada proses tersebut.
Manusia secara normal akan berusaha memahami dunianya meskipun kita bekerja tidak secermat para ilmuwan, namun kita tetap berusaha untuk mencari penjelasan, memprediksi dan mengendalikan pengalaman-pengalaman kita khususnya siswa kelas V SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mencakup :
- Makhluk hidup dan proses kehidupannya, diantaranya manusia, hewan dan tumbuhan.
- Sifat-sifat dan kegunaannya meliputi udara, air, tanah dan batuan.
- Listrik, magnet, energi panas, gaya, cahaya, bunyi, bumi dan benda-benda lain.
- Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya.
Proses belajar Ilmu Pengetahuan Alam meliputi dua hal besar yaitu :
- Penguasaan struktur gagasan yang rumit dan abstrak (belajar konsep).
- Penguasaan ketrampilan belajar dan ketrampilan tangan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

C. Ketrampilan Berfikir
Berdasarkan hasil kajian penelitian di atas, maka ketrampilan berfikir penelitiannya setelah lulus SD diharapkan mempunyai ketrampilan minimal dalam hal :
a. Menguasai pengetahuan tentang manusia, alam dan lingkungan
- Mampu menggunakan pengamatan dan pengalamannya untuk menguasai pengetahuan alam.
- Mampu menguasai konsep abstrak yang sederhana yang tidak selalu bersandar pada pengalaman tentang proses pembentukan tanah.
- Mampu menerapkan pengetahuan tentang alam sekitar yang bermanfaat bagi kehidupannya.
b. Siswa menguasai ketrampilan
- Menggunakan ketrampilan untuk menggunakan alat atau sumber bahan yang lain.
- Menggunakan ketrampilan bernalar untuk menggunakan ketrampilan proses.
c. Siswa menguasai dasar-dasar tehnologi meliputi :
- Menerapkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
- Merancang dan membuat suatu karya.
- Memodifikasi karyanya berdasarkan hasil uji coba.
- Mengkomunikasikan hasil karyanya.
d. Siswa mempunyai sikap
- Peka terhadap perubahan / masalah.
- Terlatih berfikir alternatif / gagasan / hasil baru.
- Berani mengambil keputusan.
- Disiplin.
- Terbuka.
- Ingin tahu.
- Bertanggungjawab.
- Tekun.

D. Hipotesis Tindakan
Setelah dilakukan penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode pengamatan, siswa SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, siswa mampu memahami proses pembentukan tanah.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai objek penelitian karena penelitian adalah guru pada SD Negeri Lebo 02 sehingga memudahkan proses penelitian.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2010, dengan jadwal sebagai berikut :
1. Siklus I, dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Maret 2010 pukul 09.30 - 11.00 WIB.
2. Siklus II, dilaksanakan pada hari, Rabu 10 Maret 2010 pukul 09.30 - 11.00 WIB.

3. Karakteristik Siswa
Siswa kelas V SD Negeri Lebo 02 berjumlah 19 siswa. Terdiri dari 8 laki-laki dan 11 perempuan. Siswa kelas V cukup beragam tingkat kemampuan prestasi belajarnya. Dari 19 siswa hanya 50 % yang mempunyai kemampuan cukup baik, selebihnya kemampuannya dibawah rata-rata.
Mata pelajaran yang paling disukai adalah pendidikan olahraga, sehingga selalu ingin ke lapangan anak lai-lakinya sangat senang bermain sepakbola, kebetulan di desa Lebo ada klub sepakbola kadang-kadang mereka ikut latihan dengan orang-orang dewasa. Setiap tugas yang diberikan guru selalu dikerjakan. Tingkat kepatuhan pada guru sangat tinggi, apabila diberikan tanggung jawab untuk mengerjakan sesuatu secara berkelompok dapat diselesaikan dengan cepat.semangat belajar siswa kelas V cukup tinggi karena motivasi dengan cita-cita mereka, ada yang bercita-cita ingin jadi dokter, polisi, pengusaha bahkan ada yang ingin menjadi menteri.

B. Variabel Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Apapun langkah-langkah dari masing-masing siklus sebagaimana tertera berikut ini :

1. Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus I. Siklus ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapu tahapan pada siklus ini adalah sebagai tersebut di bawah ini :
1) Perencanaan
Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari kegiatan penelitian. Atas dasar dari hasil studi pendahuluan, maka disusun perencanaan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap yang dilalui pada perencanaan ini adalah :
- mendesain pembelajaran Pengetahuan Alam tentang pemahaman konsep energi panas dan energi bunyi serta kegunaannya;
- desain pembelajaran disimulasikan;
- masukan dari hasil simulasi digunakan untuk merevisi desai pembelajaran berikutnya:
- penyusunan instrumen yang diperlukan pada siklus.
2) Tindakan
Pada tahap ini, tindakan merupakan inplementasi dari perencanaan-perencanaan yang telah disimulasikan dan direvisi. Penggunaan strategi pembelajaran ini menitikberatkan pada penguatan daya ingat dengan menggunakan media tiga dimensi secara langsung oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep sumber-sumber energi dan kegunaannya.
Pada siklus I ini diawali dengan mengkondisikan kelas. Pertama-tama siswa diberikan apersepsidan penjajakan kemampuan awal siswa. Tindakan ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada tahap berikutnya siswa dfiberikan informasi singkat tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari. Selain itu diberikan pula informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Adapun pada kegiatan berikutnya guru merumuskan permasalahan yang telah ditemukan.
3) Pengamatan
Pada tahap ini pengamatan atau observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Hal ini tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer disini adalah guru itu sendiri sebagai peneliti beserta teman sejawat. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan. Pengamatan dilakukan pula pada saat siswa mulai menyampaikan gagasan-gagasannya. Lembar penilaian yang sudah disediakan digunakan dalam tahap ini.
4) Refleksi
Tahap refleksi dilakukan peneliti bersama teman sejawat. Tahap ini berisi diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi berisi materi yang menitikberatkan pada kelebihan tindakan juga kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan untuk menentukan sikap yang harus dilakukan pada siklus selanjutnya. Pada tahap ini diadakan pula analisis data. Analisis ini untuk mengetahui sejauh mana jutuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum. Dengan demikian dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak.
2. Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan. Alokasi waktu yang digunakan pada siklus ini yaitu 2 x 35 menit dalam satu kali pertemuan.
1) Perencanaan
Atas dasar hasil temuan faktual pada siklus I yang telah dibahas pada analisis dan refleksi, maka dibuatlah rencana untuk melaksanakan siklus II. Siklus ini seterusnya hanyalah untuk menyempurnakan siklus I. Beberapa perbedaan yang mungkin akan ditemui pada siklus II yaitu diperolehnya laporan dari hasil pengamatan. Pada siklus ini observasi akan memperoleh hasil pengamatan secara utuh.
Pada tahap perencanaan ini pula peneliti sebagai guru membuat seperangkat pembelajaran. Seperangkat pembelajaran dipersiapkan sebagaimana pada siklus I.
2) Tindakan
Sesuai dengan rancangan pembelajaran, pada siklus II ini dilakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan pun sebagaimana yang ada pada rencana mengajar harian. Hal ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I. Namun pada siklus II ini menggunakan media benar-benar diusahakan untuk guru dan seluruh siswa. Masing-masing siswa membawa alat-alat batuan dan benda yang menyebabkan proses pembentukan tanah. Hal ini terkandung maksud agar memberikan penguatan daya ingat bagi siswa untuk menuju peningkatan hasil kemampuan siswa dalam memahami konsep proses pembentukan tanah dan manfaatnya.
3) Pengamatan
Setelah tindakan dilaksanakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap perubahan perilaku yang dialami siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada saat yang sama, peneliti membuat catatan-catatan penting yang akan dipakai sebagai penelitian. Hal ini sebagaimana dilakukan pada siklus I.
Pengamatan dilakukan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan dan jurnal mengajar.
4) Refleksi
Penelitian kembali melakukan refleksi setelah melakukan tindakan dan pengamatan. Refleksi dilakukan terhadap hasil yang didapat sebelum siklus II ini. Tujuan refleksi adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami proses pembentukan tanah.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis memilih tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut adalah tes, observasi dan dokumentasi.

1. Teknik Tes
Pada pemelitian ini digunakan tes kemampuan memahami konsep proses pembentukam tanah
2. Metode Observasi
Dalam mengamati kemampuan siswa pada saat pembelajaran memahami konsep proses pembentukan tanah dan kegunaanya digunakan metode observasi. Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian pada suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera(Arikunto, 1998:146-147). Dalam penelitian ini hal yang diamati adalah kemampuan siswa dalam memahami konsep proses pembentukan tanah.
3. Metode Dokumentasi
Tenik dokumentasi digunakan untuk menyelidiki benda-benda tertulis. Benda-benda tersebut diantaranya adalah buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Menurut Arikunto (1998:149) dokumentasi berasal dari kata dokuman yang diartikan sebagai barang-barang tertulis. Jadi dokumen-dokumen yang diteliti pada penelitian ini adalah buku daftar nilai siswa kelasV tahun pelajaran2009/2010 SD Negeri Lebo 02, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang
Sedangkan alat pengumpul data dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis. Ketiga jenis alat pengumpul data adalah sebagaimana tersebut di bawah ini.
a. Butir Soal Tes
Butir-butir soal tes merupakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini. Instrumen ini berupa tes kemampuan pemahaman konsep proses pembentukan tanah dan kegunaanya.
b. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dan para akhir prose pembelajaran. Adapun hal yang diamati adalah kemampuan siswa saat pembelajaran pemahaman konsep proses pembentukan tanah dan kegunaanya. Kemudian hasil pengamatan dipakai sebagai dasar pemberian tindakan pada siklus II.
c. Skala Penilaian Untuk Studi Dokumentasi
Pada penelitian ini dilakukan studi dokumentasi. Studi dilakukan terhadap buku siswa. Sedangkan yang menjadi cakupan studi adalah buku daftar nilai Kelas IV Tahun Pelajaran 2009/2010 SD Negeri Lebo 02 Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang

D. Validitas Data
terdapat dua jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini. Kedua jenis validitas tersebut adalah seperti disebut di bawah ini.
1. Validitas Instrument Tes
Dalam penelitian ini dilakukan validitas instrumen tes. Hal ini dilakukan karena validitas merupakan ukuran dari instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena tes yang digunakan adalah tes perbuatan, maka validitas data melaluivaliditas teoritik.
2. Validitas Proses Pembelajaran
Pada proses pembelajaran perlu juga dilakukan validitas data. Validitas data dilakukan melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode

E. Indikator Kinerja
Sebagai sebuah penilitian, tindakan kelas perlu adanya indikator . indikator digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari penelitian. Apabila indikator terpenuhi penelitian dikatakan berhasil. Adapun indikator Penelitian Tindakan Kelas dibedakan dalam dua kelompok.
1. Indikator Umum
Indikator sebuah penilitian ini adalah sebagaimana disebut di bawah ini.
1) Guru dapat mengelola pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna.
2) Guru dapat membuat aktivitas pembelajaran soswa meningkat.
3) Siswa dapat memahami hakikat belajar. Dalam hal ini belajar menjadi suatu kebutuhan, bukan paksaan
2. Indikator Khusus
Meningkatnya kemampuan pemahaman konsep sumber-sumber energi dan kegunaanya dengan penggunaan metode demonstrasi dengan model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam setiap pembelajaran. Atas dasar hasil pembelajaran sebelum diupayakan peningkatan kemampuan pemahaman konsep sumber-sumber energi dan kegunaanya pada siklus I dengan hasil rata-rata di bawah 75%. Maka indikator kinerja setelah tindakan pada siklus II diharapkan meningkat menjadi lebih dari 75%. Jadi persentase ketuntasan belajar pemahaman konsep sumber-sumber energi dan kegunaanya diharapkan mencapai 75% ke atas.

F. Analisis Data

Pada penilitian dilakukan juga analisis data, karena anlisis data merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena analisis data yang diperoleh pada penelitian memberi arti penting. Sehingga data tersebut akhirnya digunakan dalam memecahkan masalah yang ada dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis deskriptif komparatif. Digunakannya analisis deskriptif komparatif sebab untuk membandingkan nilai tes antar siklus dan indikator kinerja.
Dilakukanya analisis data semenjak awal sampai akhir proses penelitian. Karena hal ini merupakan kesatuan yang tak terpisahkan antara tahap pengumpulan dan analisis data, sebagaimana diungkapkan oleh Sayekti Pujo Suwarno (1995:6). Dalam menganalisis data dilakukan juga dengan model deskritif persentase. Sedangkan data hasil obsevasi dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar