Jumat, 16 April 2010

SUCIATI TUGAS PTK BAB III

NAMA : SUCIATI
NIM : 282009098

BAB III

METODE PENELITIAN

  1. SETING DAN KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITI

1. Tempat Penelitian

a. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD negeri Proyonanggan 07 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

b. Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Matematika dilaksanakan melalui dua siklus yaitu :

1) Siklus I dilaksanakan pada :

Hari : Senis

Tanggal : 15 Februari 2010

Waktu : 2 jam pelajaran

2) Siklus II dilaksanakan pada :

Hari : Senis

Tanggal : 22 Februari 2010

Waktu : 2 jam pelajaran

2. Profil SD Negeri Proyonanggan 07

Nama Sekolah : SD Negeri Proyonanggan 07

Alamat : Jl. Yos Sudarso Gg. Progo Proyonanggan Utara Batang

Kota : Batang

Kecamatan : Batang

Kabipaten : Batang

Propinsi : Jawa Tengah

SD Negeri Proyonanggan 07 berdiri pada tahun 1958, termasuk SD lama dan merupakan SD yang ada diwilayah Kec. Batang, luas tanahnya kurang lebih 1.400 m, namun sampai sekarang tetap kokoh. Halamannya luas dan dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga bagi siswa dan juga masyarakat sekitar.

SD Negeri Proyonanggan 07 saat ini dipimpin oleh Ibu Any Setiawati,S.Pd selaku kepala sekolah dan dibantu 7 guru, jumlah siswa Sd Negeri Proyonanggan 07 ada 282 siswa, yang terdiri dari 148 laki-laki dan 134 perempuan. Prestasi hasil belajar siswa dalam UAS beberapa tahun yang lalu cukup baik. Tahun 2007 berhasil lulus 100%. Prestasi yang telah di raih dlam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

1. Juara II Seni Lukis Tingkat Kabupaten Batang tahun 2004;

2. Juara II Seni Lukis Pa Tingkat Kecamatan Batang tahun 2004;

3. Juara I Seni Lukis Tingkat Kecamatan Batang tahun 2005;

4. Juara III Lomba Lari 100 m Pi Tingkat Kecamatan Batang tahun 2005;

5. Juara II Lomba Renang Pi Tingkat Kabupaten Batang tahun 2006;

6. Juara I Lomba Renang Pi Tingkat Kabupaten Batang tahun 2006;

7. Juara I Komputer Tingkat Kecamatan Batang tahun 2006;

8. Juara II Lomba Renang Putri Tingkat Kabupaten Batang tahun 2007;

9. Juara II Lomba Renang Putri Tingkat Kecamatan Batang tahun 2007;

10. Juara III Lomba Khot/Kaligrafi Tingkat Kecamatan Batang tahun 2008;

11. Juara II SIS Tingkat Kbupaten Batang tahun 2008;

12. Juara III Melukis Pi Tingkat Kecamatan Batang tahun 2008;

Prestasi itu berkat usaha keras dari jajaran Kepala Sekolah dan Guru-guru yang di dukung penuh oleh Komite Sekolah. Kerja sama sekolah dan Komite sekolah cukup harmonis sehingga ada keseimbangan antara kegiatan edukatif dan pembangunan fisik yang dikelola oleh komite sekolah. Keadaan siswapun beragam, karena berada di wilayah perkotaan.

Sebagian besar siswa banyak mengikuti kegiatan keagamaan di sore hari, karena di lingkungan perkotaan itu brdiri Madrasah / TPQ, sehingga walaupun masih kecil-kecil sudah pandai membaca Al Qur’an. Semangat belajar siswa kelas V cukup tinggi karena termotivasi dengan tingkt kerjasama antar teman cukup baik. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah cukup beragam ada seni tari, pencak silat, musik, olahraga dan pramuka. Semua anak terlibat dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dibina oleh sebagian besar Guru SD Negeri Proyonanggan 07 dan dibantu oleh beberapa pelatih sesuai dengan keahliannya masing-masing.

  1. VARIABEL YANG AKAN DITELITI

Kelas V SD Negeri Proyonanggan 07, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menjadi tempat penelitian. Kelas ini memiliki jumlah 46 anak. Siswa laki-laki berjumlah 20 anak dan siswa perempuan 26 anak. Latar belakang dipilihnya kelas ini sebagai tempat penelitian dalah karena alas an berikut ini :

a. Sesiai dengan materi pokok yang ada.

b. Peneliti adalah Guru di kelas tersebut. Hal ini memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

c. Berdasarkan hasil yang diperoleh selama semester I, kemampuan siswa dalam memahami tentang FPB dan KPK pada kelas V ini masih sangat rendah. Hal ini perlu segera diupayakan peningkatan.

d. Peningkatan kemampuan memahami FPB dan KPK diupayakan untuk meningkatkan hasil prestasi siswa dalam belajar.

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan, sasaran kajian dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami FPB dn KPK. Upaya peningkatan kemampuan dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan media.

Kajian diarahkan pada kondisi lingkungan fisik, karakteristikGuru siswa dalam proses pembelajaran. Kajian juga diarahkan pada proses pembelajaran pada materi yang dimaksud. Hal ini tercermin pada pola pengelolaan kelas, penggunaan sumber belajar, penerapan metode, dan aktifits belajar para siswa. Bahkan kajian juga diarahkan pada faktor pendorong dan penghambat yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran dimaksud adalah pembelajaran memahami FPB dan KPK dengan penguatan daya ingat melalui penggunaan media bendfa konkrit.

Data yag dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data utama dan data pendukung. Sebagai sumber data utama adalah guru dan siswa kelas V Sd Negeri Proyonaggan 07, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang tahun pelajaran 2009/2010. data juga berasal dari studi pustaka terhadap buku-buku nili siswa. Adapun data pendukung diperoleh dari teman sejawat yang telah bersedia menjadi observer.

Data-data tersebut merupakan beberapa variabel yang perlu menjadi sumber pembuatan laporan. Sutrisno Hadi (2005) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Gejala merupakan objek penelitian. Dari penelitian ini dapat juga disimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Jadi variabel bias berarti segala sesuatu yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian.

Dua hal yang menjadi objek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas juga disebut variabel independent. Variabel ini adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel ini juga disebut variabel sebab akibat. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan media tiga dimensi untuk membangkitkan motivasi sehingga menguatkan daya ingat pada diri siswa. Hal ini merupakan upaya meningkatkan kemampuan memahami FPB dan KPK. Sedangkan variabel terikat adalah merupakan variabel yang tergantung. Variabel terikat sering disebut sebagai variabel dependen. Variabel ini tidak bebas dan merupakan variabel akibat. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan variabel terikat yaitu kemampuan variabel terikat yaitu kemampuan siswa dalam memahami FPB dan KPK.

  1. RENCANA TINDAKAN

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Adapun langkah-langkah dari masing-masing siklus sebagaimana tertera berikut ini.

a. Siklus I

Kegiatan penelitian dimulai dengan dilaksanakannya siklus I. siklus ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Adapun tahapan pada siklus ini adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan

Perencanaan ini merupakan refleksi awal dari kegiatan penelitian. Atas dasar dari hasil studi pendahuluan, maka disusun perencanaan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap yang dilalui pada perencanaan ini adalah :

- Mendesain pembelajaran matematika tentang FPB dan KPK untuk meningkatkan hasil kemampuan belajar tentang bilangan.

- Desain pembelajaran disimulasikan.

- Masukan dari hasil simulasi digunakan untuk merevisi desain pembelajran tentang FPB dan KPK berikutnya.

- Penyusunan instrumen yang diperlukan pada siklus.

2) Tindakan

Pada tahap ini, tindakan merupakan implementasi dari perencanaan-perencanaan yang telah disimulasikan dan direvisi. Penggunaan strategi pembelajaran ini menitikberatkan pada penguatan daya ingat dengan menggunakan media benda konkrit secara langsung oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi tentang FPB dan KK.

Pada siklus I ini diawali dengan mengkondisikan kalas.pertama-tama siswa siberikan apersepsi dan penjajakan kemampuan awal siswa. Tindakan ini bertujuan untuk memotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Pada tahap berikutnya siswa diberikan informasi singkat tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari. Selain ini diberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Adapun pada kegiatan berikutnya guru merumuskan permasalahan yang telah ditemukan.

3) Pengamatan

Pada tahapan ini pengamatan suatu observasi dilakukan bersama dengan tahap tindak. Hal ini tentu karena guru sebagai peneliti sekaligus juga sebagai penyampai materi. Pada tahap ini pula dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan. Tiap-tiap tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa akan diamati oleh observer. Observer disini adalah guru itu sendiri sebagai peneliti beserta teman sejawat. Instrument yang digunakan dalam observasi adalah pedoman pengamatan-pengamatan dilakukan pula pada saat siswa mulai menyampaikan gagasan-gagasannya. Lembar penilaian yang sudah disediakan digunakan dalam tahap ini.

4) Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan peneliti bersama teman sejawat. Tahap ini berisi diskusi dari peneliti sebagai guru maupun observer dengan teman sejawat. Diskusi berisi materi yang menitikberatkan pada kelebihan tindakan juga kekurangan tindakan. Hasil diskusi ini digunakan untuk menentukan sikap yang harus dilakukan pada siklus selanjutnya. Pada tahap ini dilakukan pula analisis data. Analisis ini untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum. Dengan demikian dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak.

b. Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan. Alokasi waktu yang digunakan pada siklus ini yaitu 2 x 35 menit dalam satu kali pertemuan.

1) Perencanaan

Atas hasil temuan factual pada siklus I yang telah dibahas pada analisis dan refleksi. Maka dibuatlah rencana untuk melaksanakan siklus II. Siklus ini setr\erusnya hanyalah untum menyempurnakan siklus I. beberapa perbedaan yang mungkin akan ditemui pada siklus II yaitu diperolehnya laporan dari hasil pengamatan. Pada siklus ini observer akan memperoleh hasil pengamatan secara utuh.

Pada tahap perencanaan ini pula peneliti sebagai guru membuat seperangkat pembelajaran. Seperangkat pembelajaran dipersiapkan sebagaimana pada siklus I.

2) Tindakan

Sesuai dengan rancangan pembelajaran, pada siklus II ini dilakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan pun sebagai mana yang ada pada rencana mengajar harian. Hal ini sama dengan yang dilakukan siklus I. namun pada siklus II ini penggunaan media benar-benar diusahakan untuk guru dan seluruh siswa. Masing-masing siswa membawa model agar dapat secara langsung digunakan untuk dapat memahami tentang FPB dan KPK. Hal ini terkandung maksud agar memberikan penguatan daya ingat bagi siswa untuk menuju peningkatan hasil kemampuan siswa dalam memahami tentang FPB dan KPK.

Pengamatan setelah tindakan dilaksanakan, peneliti melakukan pengamatan pada setiap perubahan perilaku yang dialami siswa. Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada saat yang sama, peneliti membuat catatan-catatan penting yang akan dipakai sebagai penelitian. Hal ini sebagaimana dilakukan pada siklus I.

Pengamatan dilakukn terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan dan jurnal mengajar.

3) Refleksi

Peneliti kembali melakukan refleksi setelah melakukan tindakan dan pengamatan refleksi dilakukan terhadap hasil yang didapat sebelum siklus II ini. Tujuan refleksi adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami tentang FPB dan KPK. Untuk dapat dibandingkan dengan hasil setelah siklus II. Sedangkan pada siklus II ini diberikan latihan-latihan secara intensif.

  1. TEKNIK DAN PENGUMPULAN DATA

Pada penelitian ini penulis memilih tiga teknik pengumpulan data. Ketiga teknik tersebut adalah tes, observasi, dan dokumentasi.

a. Teknik Tes

Pada penelitian ini digunakan tes kemampuan mengidentifikasi bangun ruang balok dan kubus.

b. Metode Observasi

Dalam mengamati kemampuan siswa pada sat mengidentifikasi bangun ruang balok dan kubus digunakan metode observasi. Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian pada suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 1998:146-147). Dalam penelitian ini hal yang diamati adalah kemampun siswa dalam memahami FPB dan KPK.

c. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk menyelidiki benda-benda tertentu. Benda-benda tersebut diantaranya adalah buku-buku, dokumentasi, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan hrian, dn sebagainya. Menurut Arikunto (1998:149) dokumentasi berasal dari kata dokumen yang diartikan sebagai barang-barang tertentu. Jadi dokumen-dokumen yang diteliti pada penelitian ini adalah buku daftar nilai siswa kelas IV tahun pelajaran 2008/2009 Sd Negeri Proyonangganb 07, kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

Sedangkan alat pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis dibawah ini :

a. Butir Soal Tes

Butir soal tes merupakan instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini. Instrument ini berupa tes kemampun memahami FPB dan KPK.

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dan pada akhir proses pembelajaran. Adapun hal yang diamati adalah kemampuan siswa saat mengidentifiksi mengerjakan latihan tentang FPB dan KPK. Kemudian hasil pengamatan ini dipakai sebagai dasar pemberian tindakan pada siklus II.

b. Skala penelitian untuk studi dokumentasi

Pada penelitian ini dilakukan studi dokumentasi. Studi dilakukan terhadap buku siswa. Sedangkan yang menjadi cakupan studi adalah buku daftar nilai kelas IV tahun pelajaran 2008/2009 dan kelas V tahun pelajaran 2009/2010 SD Negeri Proyonanggan 07, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

Terdapat dua jenis validasi yang digunakan dalam penelitian ini. Kedua jenis validasi tersebut adalah seperti disebut dibawah ini :

a. Validasi Instrumen Tes

Dalam penelitian ini dilakukan validasi instrument tes. Hal ini dilakukan karena validasi merupakan ukuran dari instrument yang digunakan dalam penelitian. Instrument tes dilakukan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh karena tes yang digunakan adalah tes perbuatan, maka validasi data melalui validasi teoritik.

b. Validasi Proses Pembelajaran

Pada proses pembelajaran perlu juga dilakukan validasi data. Validasi data dilakukan melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode.

  1. INDICATOR KINERJA

Sebagai sebuah peneliti, tindakan kelas perlu adanya indicator. Indicator digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari penelitian. Apabila indicator terpenuhi peneliti dikatakan berhasil. Adapun indicator Peneliti Tindakan Kelas dibedakan dalam dua kelompok.

a. Indikator Umum

Indicator Umum dari penelitian adalah sebagaimana tersebut dibawah.

1) Guru dapat mengelola pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna.

2) Guru dapat membuat aktifitas pembelajaran siswa meningkat.

3) Siswa dapat memahami hakekat belajar. Dalam hal ini belajar menjadi suatu kebutuhan, bukan paksaan.

b. Indicator Khusus

Meningkatnya kemampuan mengidentifikasi bangun ruang balok dan kubus dengan menggunakan media benda konkrit dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam setiap pembelajaran. Atas dasar hasil pembelajaran sebelum diupayakan peningkatan kemampuan memahami FPB dan KPK pada siklus I dengan hasil rata-rata di bawah 75 %. Maka indicator kinerja setelah tindakan pada siklus 2 diharapkan meningkat menjadi lebih dari 75 %. Jadi presentase ketuntasan belajar memahami FPB dan KPK diharapkan menjadi 75 % ke atas.

  1. ANALISIS DATA

Pada penelitian dilakukan juga analisis data, karena analisis data merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena analisis data yang diperoleh pada penelitian memberi arti penting. Sehingga data tersebut akhirnya digunakan dalam memecahkan masalah yang ada dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis deskriptif komparatif. Digunakannya analisis deskriptif komparatif sebab untuk membandingkan nilai tes antara siklus dan indicator kinerja.

Dilakukannya analisis dan semenjak awal sampai akhir proses penelitian. Karena hal ini merupakan kesatuan yang tak terpisahkan antara tahap pengumpulan dan analisis data, sebagaimana diungkapkan oleh Sayekti Pujo Suwarno (1995:6). Dalam menganalisis data dilakukan juga dengan model deskriptif persentase. Sedangkan data hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar