Sabtu, 03 April 2010

Tugas Mata Kuliah Penelitian dan Inovasi Pendidikan (Sri Sujoko-282009069)

TUGAS MATA KULIAH PENELITIAN DAN INOVASI PENDIDIKAN

NAMA : SRI SUJOKO

NIM : 282009069

KELAS : C BATANG 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( Sejarah ) merupakan mata pelajaran yang kurang menarik bagi peserta didik ( siswa ). Hal ini terjadi karena mata pelajaran ini membahas hal-hal yang terjadi di masa lampau dimana anak tidak mengalami dan menyaksikannya.

Memang banyak metode dan strategi pembelajaran yang menyarankan dan telah diterapkan oleh para guru agar peserta didik melihat secara langsung bukti-bukti sejarah atau peninggalan sejarah, misalnya dengan karya wisata atau menggunakan media semi konkrit dengan menyaksikan tayangan cerita sejarah melalui video. Akan tetapi metode di atas dapat dikatakan kurang efektif dan kurang efisien, karena banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakannya. Di sekolah kami SD Negeri Kasepuhan 03 Batang., peserta didik kurang tertarik dengan pelajaran IPS ( Sejarah ). Prestasi atau hasil belajar siswa pada Pokok Bahasan atau Konsep : Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, hampir 75 % peserta didik kurang menguasai materi atau konsep tersebut.

Banyak cara yang ditempuh oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dan mudah dipahami oleh peserta didik secara maksimal. Nisbet ( 1985 ) dalam Erman ( 2003 ) mengatakan “ Tidak ada cara belajar ( tunggal ) yang paling benar dan cara mengajar yang paling baik. Setiap orang berbeda dalam kemampuan intelektual, sikap, dan kepribadian sehingga mereka memilih cara dan gaya belajar dan mengajar yang berbeda”. Prof. DR. Conny R. Semiawan, 2008 berpendapat bahwa bermain adalah suatu kebutuhan bagi anak, dengan merencanakan pembelajaran tertentu untuk dilakukan sambil bermain maka anak belajar sesuai dengan tuntutan taraf perkembangnannya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mencoba menggunakan salah satu metode atau model pembelajaran. Yang ingin penulis sajikan dalam tulisan ini adalah penggunaan metode atau model pembelajaran make a match ( mencari pasangan ) dengan bermain kartu.

Dalam pembelajaran sejarah menggunakan metode make a matcht, peserta didik akan merasa senang belajar, sehingga perhatiannya penuh dalam mengerjakan tugas , belajarnya penuh dengan keikhlasan, akibatnya hasil belajar meningkat dengan harapan peserta didik akan senang belajar akhirnya belajar sepanjang hayat dapat terwujud.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang “ Upaya meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa menggunakan metode make a match ( mencari pasangan ) pada konsep : Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Semester 2 SD Negeri Kasepuhan 03 Batang Tahun Pelajaran 2009/2010 “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Apakah melalui penggunaan metode atau model pembelajaran make a matcht ( mencari pasangan ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada konsep Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di kelas V semester 2 SD Negeri Kasepuhan 03 Tahun Pelajaran 2009/2010 ? “

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi hasil belajar sejarah dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi hasil belajar Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia melalui pendekatan atau metode pembelajaran make a matcht ( mencari pasangan ) bagi siswa kelas V semester 2 SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan teori baru tentang optimalisasi hasil belajar sejarah melalui pensdekatan pembelajaran make a matcht ( mencari pasangan ). Selain itu penelitian ini mempunyai manfaat untuk menegmbangkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan landasan dalam pembelajaran model pendekatan make a match untuk meningkatkan hasil belajar IPS (sejarah) pada siswa

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

1). Dapat dijadikan sebagai bahan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat mengubah perolehan peringkat prestasi belajar yang lebih baik.

2). Pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

3). Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

4). Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

b. Bagi guru

1). Bagi guru dapat mengembangkan kemampuan merencanakan metode atau strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi ajar dan kebutuhan siswa.

2). Guru memperoleh pengalaman sehingga dapat memperluas wawasan tentang model-model pembelajaran inovatif.

3). Guru dapat menerapkan beberapa model pembelajaran salah satunya mode pembelajaran dengan pendekatan atau metode make a match ( mencari pasangan ).

4). Membantu guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengajar agar lebih profesional.

c. Bagi sekolah

Memberikan perkembangan demi proses perbaikan pembelajaran terutama model pendekatan make a match (mencari pasangan) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada IPS ( sejarah) dan mata pelajaran yang lain.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian belajar

Manurut Nana Sudjana ( 1989 : 5 ) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dirtandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam bernagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku, ketrampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lai yang adap pada individu yang belajar.

R. Gagne dalam Slameto ( 2003:13) memberikan 2 definisi mengenai belajar :

1). belajar adalah sutau proses untuk memeperoleh motivasidalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan tingkahlaku.

2). belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh melalui interaksi

Slameto ( 2003:2 ) berpendapat : “ Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh sutau perubahan tingkah laku yang aru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Menurut Cronbach di dalam bukunya Educational Psychology ( Suryabrata, 2004:23 ) menyatakan bahwa “ Learning is shown by a change in behavior as a result of experience “. Artinya belajar adalah sesuatu yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman.

Pernyataan senada juga diutarakan oleh Morgan , di dalam buku Introduction of Psychology ( Purwanto, 2007:84 ) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi karena didahului oleh proses pengalaman dan perubahan tersebut bersifat relative permanent.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran , umumnya ditunjukkan dengan nilai tes atau niulai yang diberikan oleh guru ( Depdiknas,2005:895 ).

Menurut Anni (2006:5) hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan pengertian hasil belajar menurut Sukmadinata (2007:102-103) adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengasaan pengetahuan , ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dapat diukur berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.

3. Pengertian Sejarah

Kata sejarah mempunyai arti yang sama dengan kata history (Inggris), yang mengandung arti cerita tentag peristiwa atau pada masa lampau. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto ( 1952:646) disebutkan bahwa kata sejarah mengandung pengertian:

a) kesusatraan lama : silsilah, asal-usul

b) kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

c) ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau serta riwayat.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia merupakan peristiwa atau kejadian di masa lampau. Proklamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dan menandai lahirnya Negara Indonesia. Peristiwa persiapan dan pelaksanaan proklamasi merupakan peristiwa yang sangat penting bagi siswa, generasi penerus bangsa. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaaan Republik Indonesia perlu ditanamkan , dikenang dan perlu dilanjutkan oleh generasi penerus.

4. Pembelajaran make a match ( mencari pasangan )

Pembelajaran make a matcth merupakan model pembelajaran aktif, efektif, dan menyenangkan ( PAKEM ), yaitu pembelajaran kooperatif ( Coopreatif Learning ) yang mengutamakan kerja sama dan kecepatan di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran ini memiliki ciri-ciri yaitu untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok atau bersama siswa lain.

Model pembelajaran make a match ( mencari pasangan ) merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Lerna Curran ( Depdiknas, 2005 ) mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

a) guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk sesi review. Sebaiknya satu bagian kartu soal dan baigan lainnya kartu jawaban.

b) setiap siswa mendapat satu buah kartu

c) tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

d) setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya ( soal/jawaban)

e) setiap sisw yang dapat mencocokkan hasilnya sebelum batas waktu diberi point

f) setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

g) demikian seterusnya

h) mengambil kesimpulan/penutup

Metode pembelajaran make a match merupakan strategi yang cukup menyenagkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan menggunakan model pembelajaran make a match, dengan catatan pesrta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Hisyam Zain, 2008:32).

B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan diantaranya oleh Euis Kurniawati, S.Pd ( Yogyakarta,2009) yang berjudul “ Komparasi Strategi Pembelajaran ‘ Make A-Match’ dengan ‘ Index Card Match’.

Index Card Match atau mencari pasangan adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya . Namun demikian materi pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlbih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengalaman ( Hisyam Zaini, 2008: 32 ).

Persamaan Strategi atau metode pembelajara ‘Make A Match’ dengan Strategi ‘Index Card Match' adalah :

1. Kedua strategi tersebut sama-sama menggunakan kartu (potongan kertas ) sebagai media pembelajarannya.

2. Kedua strategi ini sama – sama menggunakan pembagian jenis kartu berupa kartu soal dan kartu jawaban.

C. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran baik guru maupun siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran Berdasarkan hal tersebut di atas dibutuhkan sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran ‘Make A Match’ yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain.

Pada tahap awal guru mengadakan pembelajaran dengan metode ceramah atau bercerita. Pada materi sejarah menggunakan metode pembelajaran ceramah atau bercerita hasil belajar siswa minim. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai ulangan dibawah Kriteria ketntasan Minimal ( KKM ).

Berdasarkan pengalaman di atas ingin mencoba melaksanakan pembelajaran menggunakan metode atau strategi pembelajaran make a match ( mencari pasangan ). Pada pembelajaran make a match ini anak belajar sambil bermain mencari pasangan kartu yang dipegangnya, sehingga anak merasa senang.

Dengan demikian pembelajaran menggunakan metode ‘make a match’ ini , pada sesi review diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada belajar sejarah.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, dan kerangaka perpikir di atas, maka peneliti mengambil hipotesis bahwa menggunakan metode pembalajaran ‘make a match ‘ ( mencari pasangan ) dengan cara bermain kartu dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V Semester 2 SD Negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di Keas V SD negeri Kasepuhan 03 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan Mei 2010 atau pada semester 2 ( genap ) Tahun pelajaran 2009/2010.

Siswa Kelas V di SD Negeri Kasepuhan 03 Batang pada Tahun Pelajaran 2009/2010 rata-rata kecerdasannya kurang, terbukti mereka banyak yang tinggal kelas ( tidak naik kelas ) di kelas sebelumnya ( hampir 50 % ).

Keadaan di rumah , siswa jarang ditunggui oleh orang tuanya karena bekerja. Keadaan social ekonominya sebagian besar tergolong masyarakat menengah ke bawah, tercermin dari pekerjaan orang tuanya kebanyakan sebagai tukang becak dan buruh.

B. Variabel yang Akan Diteliti

Variabel dalam penelitian ini adalah optimalisasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ( sejarah ) tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai variabel terikat. Sedangkan model pembelajaran make a match ( mencari pasangan ) merupakan variabel bebas

C. Rencana Tindakan

Pada penelitian ini, peneliti merencanakan tindakan sebagi berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti akan melaksanakanpembelajara di kelas, pada siklus I sebanyak 4 kali pertemuan dan siklus II juga 4 kali pertemuan. Waktu atau jam pembelajaran digunakan untuk penyajian materi Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ; mengadakan evaluasi untuk memperoleh hasil belajar siswa ; selanjutnya diadakan analisis hasil penilaian dan rencana tindak lanjut.

2. Implementasi Tindakan

Pada tahap implementasi tindakan ini, peneliti merencanakan tindakan yaitu setelah menyajikan materi diadakan sesi review dengan teknik pembelajata make a match ( mencari pasangan ) dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban.

Dengan pembelejaran make a match ( mencari pasangan ) ini diharapakan siswa belajar sambil bermain sehingga sisw merasa senang dan perolehan atau prestasi hasil belajar meningkat.

3. Observasi dan Interpretasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002 : 133).

Observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia , sebelum menggunakan model pendekatan make a match ( mencari pasangan )dan sesudah menggunakan model pendekatan make a match ( mencari pasangan ).

4. Analisis dan Refleksi

Pada atahap ini peneliti mengadakan analisis dan refleksi hasil belajar siswa. Setelah pembelajaran dengan model ‘ Make A Match’ diharapkan ada peningkatan hasil belajar. Dengan demikian dapat dianalisis adanya hasil belajar yang optimal

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu teknik tes dan observasi. Teknik tes digunakan untuk mengukur kemajuan belajar siswa dalam bentuk nilai hasil belajar. Sedangkan teknik observasi digunakan untuk merekam aktivitas siswa dalam pembelajaran maupununtuk mengetahui kemajuan proses pembelajaran.

Instrumen pengumpulan data meliputi soal tes dan lembar observasi . Butir soal tes digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam mengukur hasil belajar Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, stelah dilakukan tindakan. Sedangkan lembar observasi dalam penelitian berisikan catatan kejadian selama proses pembelajaran berjalan.

E. Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indicator kinerja sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan dan menganalisis data yang diperoleh . dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada ulangan harian sebelumnya dan berdasarkan pengalaman-pengalaman sbelumnya dibandingkan dengan penggunaan metode atau pendekatan pembelajaran ‘ Make A Match’ ( mencari pasangan ) dengan cara bermain kartu. Maka peneliti menentukan indicator keberhasilan kinerja dalam bentuk hasil belajar siswa minimal mencapai KKM ( Kriteria ketuntasan Minimal ) mata pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Kasepuhan 03 Batang yaitu 60,0 dan adanya peningkatan keaktifan dan rasa senang siswa pada saat proses pembelajaran .

F. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis dalammpenelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil belajar Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Hasil belajar tersebut dianalisis dengan deskriptip komparatif yaitu membandingkan nilai data awal tes dan nilai antar siklus dengan indicator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan Aanalisis data skunder dalam penalitian ini adalah data dari hasil observasi yang dinalisis dengan cara deskriptif yaitu anak dalam proses pembelajaran tampat aktif dan senang atau sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar