Jumat, 02 April 2010

TO Proposal Skripsi PTK

PROPOSAL SKRIPSI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )


PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PADA PEMBELAJARAN IPS
KOMPETENSI DASAR MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH
DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
BAGI SISWA KELAS V SD KLIDANG LOR 01 BATANG



Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Penulisan Skripsi
Pada Universitas Kristen Satya Wacana



Oleh :
SUMINEM
NIM : 282009087


PROGRAM STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2010



HALAMAN PERSETUJUAN


PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN
KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPS
KOMPETENSI DASAR MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH
DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN



BAGI SISWA KELAS V SD KLIDANG LOR 01 BATANG



Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk diseminarkan
Salatiga,...........................................


Pembimbing Proposal



...................................................................



DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Persetujuan Pembimbing Proposal .............................................. ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori .................................................................................... 5
2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 7
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................... 12
2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 13


III. METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan karakteristik Subyek Penelitian .................................... 14
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 14
3.3 Rencana Tindakan .......................................................................... 15
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................... 17
3.5 Indikator Kinerja ............................................................................ 17
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
LAMPIRAN .................................................................................................... 20

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh jenis dimensi kehidupan. Didalamnya terdapat berbagai unsur dari keluarga, masyarakat, sekolah, juga dari anak itu sendiri.
Dalam proses belajar mengajar guru selalu dihadapkan pada kondisi ganda yaitu mengalami keberhasilan dan kegagalan. Kadang guru berhasil mengantarkan sebagian besar siswa mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan namun sebagian lagi mengalami kegagalan. Tidak jarang terjadi sebagain besar siswa gagal mencapai kentuntasan minimal. Dalam upaya memperbaiki kondisi tersebut maka guru diwajibkan untuk melakukan perbaikan pembelajaran, salah satu upaya perbaikan yang disarankan adalah dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Kondisi kelas V SD Klidang Lor 01 Batang dimana sekolah berada di daerah pantai, masyarakat daerah pantai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Dalam hal ini orang tua ( ayah ) jarang di rumah, sehingga pendidikan anak tidak terarah. Keadaan yang demikian membawa dampak salah satunya dalam bidang pendidikan, dimana permasalahan utamanya adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa cenderung hanya menerima penjelasan dari guru dan sulit untuk melakukan tugas mandiri.
Akibat dari kondisi pembelajaran yang seperti ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari data ulangan harian, yaitu dari 28 siswa hanya 8 siswa ( 25 % ) yang tuntas belajar, sedang 20 siswa lainnya ( 75 % ) belum mencapai ketuntaan minimal. Melihat kondisi tersebut peneliti ( guru ) mencoba untuk melakukan analisa untuk menemukan akar penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dan berusaha menemukan alternatif penyelesaiannya.
Setelah dilakukan diskusi dengan teman guru satu rumpun akhirnya ditemukan suatu alternatif pemecahannya adalah dengan melakukan pembaharuan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam pembelajaran, sehingga diharapkan pembelajaran lebih hidup dan siswa mampu menyerap pengetahuan yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajarnya.
Model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pemilihan model ini didasarkan pada kajian teoritis dimana model pembelajaran Group Investigation sangat tepat digunkana hika tujuan pembelajaran adalah agar siswa aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuannya.

1.2 Identifikasi Masalah
Usaha guru untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam mempertahankan Kemerdekaan, siswa kelas V SD Negeri Klidang Lor 01 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang pada semeter II tahun 2009 / 2010.
Prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Klidang Lor 01 Batang dalam pembelajaran IPS tentang Kompetensi Dasar Menghargai Perjuangan para Tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan rendah yaitu hanya 8 dari 28 siswa yang mendapat nilai 75 keatas atau yang mengalami belajar tuntas. Sedangkan 20 siswa lainnya mendapat nilai dibawah 75 atau belum tuntas. Untuk mengetahui lebih lanjut kekurangan –kekurangan yang dialami siswa, guru melakukan refleksi diri dengan sejumlah pertanyaan reflektif.
Pertanyaan tersebut antara lain:
a. Bagaimana suaana kelas pada saat pelajaran berlangsung ?
b. Bagaimana minat siswa pada saat pelajaran berlangsung ?
c. Adakah interaksi belajar antara guru dan siswa pada saat penyampaian materi?
d. Bagaimana sikap siswa pada saat mengerjakan Lembar Kerja Siswa ( LKS )?
e. Bagaimana hasil ulangan siswa ?
Dari pertanyaan refleksi tersebut dapat diketahui berbagai masalah siswa dalam proses pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah
Setelah melakukan kajian terhadap latar belakang tersebut diatas maka dirumuskan permasalahan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu :
Apakah pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi Dasar, “ Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan “, kelas V SD Klidang Lor 01 Batang Tahun pelajaran 2009 / 2010?

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
a. Untuk mengetahui dampak penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi Dasar, menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan kelas V SD Klidang Lor 01 Batang Tahun pelajaran 2009 / 2010.
b. Untuk meningkatkan kinerja guru terutama dalam menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Klidang Lor 01 Batang.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
a. Bagi siswa
1. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Prestasi belajar siswa bisa maksimal dan mencapai ketuntasan.
b. Bagi peneliti ( guru )
Bagi peneliti diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan profesional guru dalam menjalankan tugas sehari-hari.
c. Bagi pendidikan pada umumnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi wacana dan dapat dipertimbangkan untuk dijadikan acuan dalam meningkatkkan hasil belajar pada sekolah-sekolah lain sehingga mutu pendidikan meningkat.



II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya
A. Belajar
Menurut Oemar Hamalik dalam Yekti, Tur Susila ( 2008 ) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Sedangkan menurut Slameto dalam Yekti, Tur Susila ( 2008 ) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Skinner dalam Mawardi ( 2009 ) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responnya menjadi menurun, sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Mawardi, 2009 ; 28- 29 ), sedangkan menurut kamus umum Bahasa Indenesia belajar diartikan berusaha ( berlatih dan sebagainya ) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminto : 109 )
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran IPS.



B. Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi ” dan “ belajar ” prestasi berarti hasil yang telah dicapai ( Depdikbud, 1995 : 78 ),sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu ( Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi pengertian prestasi belajar menurut Purwanto dalam Yekti Nur Susila ( 2008 ), prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestai adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan. Dengan demikian pengertian prestasi belajar dapat diberikan batasan sebagai berikut :
Prestasi belajar adalah hasil kerja belajar seseorang yang diperoleh atau dicapai dengan kemampuan yang optimal dalam tes sebagaimana yang dinyatakan dalam skor pada raport.
Prestasi belajar dinyatakan dalam proporsi sebagai berikut :
Pertama, hasil belajar murid merupakan ukuran keberhasilan guru dengan anggapan bahwa fungsi penting guru dalam mengajar adalah untuk meningkatkan prestasi belajar murid.
Kedua, hasil belajar murid mengukur apa yang telah dicapai murid
Ketiga, hasil belajar ( achievement ) itu sendiri diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPS dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
C. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain, faktor yang terdapat dalam diri siswa ( faktor intern ) dan faktor yang berasal dari luar siswa ( faktor ekstern ). Faktor – faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, masyarakat dan sebagainya.



2.2. Kajian Hasil Penelitian yang relevan
A. Pembelajaran Kooperatif
a. Hakekat pembelajaran Kooperatif atau Cooperative Learning
Merupakan suatu pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama yaitu kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelas merupakan cermin dari masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar dalam kehidupan nyata. Dengan demikian pembelajaran kooperatif seharusnya dapat membentuk siswa agar memiliki ketrampilan sosial yang tinggi, dapat mengembangkan sikap demokratis dan trampil berfikir logis
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk membangkitkan interaksi yang efektif diantara anggota kelompok melalui diskusi. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas siswa yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah. Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi atau mencapai kompetensi yang relatif sejajar.
Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif dimulai guru dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan pengarahan tentang materi yang harus dipelajari dan permasalahan – permasalahan yang harus diselesaikan. Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok kecil ( 3 – 5 orang ). Siswa dalam setiap kelompok diupayakan heterogen dalam kemampuan. Siswa bekerja dalam kelompoknya berupa diskusi menyelesaikan tugas bersama dengan bantuan referensi bacaan, LKS, buku atau penugasan terstruktur lainnya.

b. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif
Merujuk pendapat dari Stahl dalam Ismail ( 2003 : 23 ) disebutkan bahwa sebuah pembelajaran kooperatif memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1) Adanya tatap muka antar teman
2) Adanya sikap mau mendengarkan antar anggota
3) Adanya proses belajar dari teman sendiri dalam kelompok
4) Belajar dalam kelompok kecil
5) Produktif berbicara atau mengemukakan pendapat
6) Siswa mampu membuat keputusan
7) Siswa aktif

Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, guru melakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar siswa, mengarahkan ketrampilan kerjasama dan memberikan bantuan pada saat diperlukan. Aktifitas belajar berpusat pada siswa, guru berfungsi sebagai fasilitator dan dinamisator. Dengan kondisi demikian diharapkan siswa mampu mengembangkan semua potensinya secara optimal dengan keleluasaan cara berfikir dan kreatifitas yang dimiliki siswa dalam pembelajaran
Sistem evaluasi dalam pembelajaran kooperatif yaitu sistem evaluasi yang dilakukan berdasarkan pencapaian hasil belajar komulatif dalam kelompok. Kemampuan atau prestasi setiap anggota kelompok sangat menentukan hasil pencapaian belajar kelompok. Untuk itu penguasaan materi pelajaran setiap siswa sangat ditekankan dalam pembelajaran kooperatif.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif setidaknya memiliki tiga ( 3 ) tujuan yaitu :
1) Hasil belajar akademik, artinya pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas – tugas akademik.
2) Pengakuan adanya keragaman artinya pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat menerima teman – temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang misal : perbedaan suku, agama, ras, kemampuan akademik dan tingkat sosial
3) Pengembangan ketrampilan sosial, artinya pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa. Wujud ketrampilan sosial dalam pembelajaran kooperatif adalah berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok, toleran terhadap perbedaan, membantu teman, mensuport teman dll.
d. Langkah – langkah ( sintak ) Pembelajaran Kooperatif
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif dilakukan dalam enam langkah yaitu :
No Sintak Kegiatan Guru
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberikan motivasi agar siswa dapat belajar dengan aktif dan kreatif
2 Menyajikan / memberi informasi Guru memberikan informasi kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan atau memberikan bahan bacaan
3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara membentuk kelompok belajar dan cara bekerja / belajar kelompok.
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas – tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja masing – masing kelompok.
6 Memberi penghargaan Guru mencari cara – cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok.

Jika kita cermati langkah – langkah pembelajaran kooperatif tersebut akan terlihat nyata bahwa proses demokrasi dan peran aktif siswa di kelas tampak sangat menonjol dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya.
Setiap kegiatan yang dilakukan akan tergantung pada tahapan perencanaan, hal itu juga berlaku dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan yang harus dilakukan antara lain menentukan tipe atau metode yang tepat, menyiapkan LKS, memilih topik yang sesuai, menyiapkan dasar – dasar pembentukan kelompok, merencanakan waktu dan sebagainya.

e. Macam – macam model Pembelajaran Kooperatif
Beberapa metode pembelajaran kooperatif yang dapat dipilih dan dilakukan dalam pembelajaran di kelas yaitu :
1) Pembelajaran Kooperatif tipe jig saw
2) Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
3) Pembelajaran Kooperatif tipe TAI
4) Pembelajaran Kooperatif tipe TGT
5) Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
6) Pembelajaran Kooperatif tipe Group investigation
7) Pembelajaran Kooperatif tipe Example non example

B. Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
a. Pengertian
Group Investigation adalah salah satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan model diskusi kelompok. Model pembelajaran ini cocok digunakan jika kita menginginkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan secara mandiri dengan cara menginvestigasi berupa bacaan, gambar atau sumber yang lain.
Sisi positif dari model pembelajaran ini adalah adanya kemandirian siswa untuk mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan. Siswa dalam kelompok diskusi harus bekerja sama, membagi tugas, saling bertanya dan menjawab
b. Langkah – langkah
Dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation guru memerlukan persiapan selayaknya model pembelajaran lainnya. Bahan yang harus disiapkan guru yaitu : bahan bacaan, LKS, artikel, Koran dan lainnya. Bahan bacaan tersebut merupakan sumber bagi siswa untuk menemukan pengetahuannya.
Adapun langkah – langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah sebagai berikut :
1) Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompok kecil ( 4 – 5 siswa ) yang heterogen, L/P, kemampuan siswa dll.
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan tata cara diskusi
3) Siswa diberikan tugas, setiap kelompok mendapatkan tugas yang berbeda
4) Siswa berdiskusi dengan target “menemukan” pengetahuannya sendiri
5) Ketua kelompok menyampaikan hasil diskusinya
6) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dan guru melakukan validasi.
7) Penutup yang meliputi kegiatan refleksi dan evaluasi

2.3. Kerangka Berfikir
Salah satu bentuk dan model pembelajaran IPS yang memungkinkan dan dirasa tepat dalam mengantarkan siswa menjadi warga negara yang mengerti, memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yaitu model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif diantara siswa akan terjadi adanya tatap muka antar teman adanya sikap mau mendengarkan antar anggota adanya proses belajar dari teman sendiri dalam kelompok, belajar dalam kelompok kecil, produktif berbicara atau mengemukakan pendapat, siswa mampu membuat keputusan dan siswa aktif dalam pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam pencapaian kompetensi dasar menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, maka pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sangat tepat sebab kompetensi dasar tersebut menuntut siswa untuk mampu menelaah sumber belajar dan menentukan sendiri pengetahuaanya.
Dengan sejumlah keunggulan tersebut diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Jika itu terjadi maka motivasi belajar dan minat belajar siswa akan terbentuk yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar siswa.


2.4. Hipotesis Tindakan
Untuk mendapatkan prestasi hasil ulangan yang baik bagi siswa kelas V, maka guru merumuskan hipotesis tindakan perbaikan pembelajaran. Hipotesis tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut :
“ Apabila dalam proses pembelajaran IPS dengan Kompetensi Dasar, menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, guru menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe group Investigation, mengakibatkan siswa mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga siswa kelas V SD Klidang Lor 01 Batang dapat menguasai materi dengan baik ”.



III. METODE PENELITIAN

Seting dan karakteristik subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Klidang Lor 01 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya kelas tersebut sebagai objek penelitian karena penulis adalah guru di SD Klidang Lor 01 Batang sehingga memudahkan proses penelitian .
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan : April
Dengan jadwal sebagai berikut
a. Siklus I dilaksanakan pada hari,
- Selasa, 20 April 2010
- Kamis, 22 April 2010
b. Siklus II dilaksanakan pada hari,
- Selasa, 27 April 2010
- Kamis, 29 April 2010

Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yang digunakan adalah :
A. Variabel input yang terkait dengan peserta didik, guru, bahan pelajaran, sumber belajar dan lingkungan belajar. Dari variabel penelitian yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.Dari peserta didik
- Siswa tidak termotivasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
- Minat belajar siswa dalam pelajaran IPS kurang maksimal, karena minat membaca tidak ada
2. Dari Segi guru
Guru kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran IPS, karena siswa tidak pro aktif dalam proses pembelajaran
3. Dari Segi bahan pelajaran
Materi pembelajaran sangat komplek, cukupan materinya sangat luas, sedangkan belajar siswa kurang maksimal dan kurang bersungguh – sungguh.

4. Dari segi sumber belajar
Sumber belajar yang tersedia di sekolah sangat terbatas bahan belajar yang tersedia di sekolah yang digunakan dalam pembelajaran tidak mengikuti masalah – masalah yang aktual.

5. Dari segi lingkungan belajar
Lingkungan belajar yaitu masyarakat kurang peduli terhadap kemajuan pendidikan, sehingga membawa dampak terhadap anak – anak ( siswa ) diantaranya kesadaran belajarnya sangat rendah, masih banyak anak yang drap out, hasil prestasi sangat kurang.

B. Variabel proses yang berkaitan dengan penyelenggara kegiatan belajar mengajar.

Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi.

A. Diskripsi Siklus I
a. Tahap perencanaan
Dari tahap perencanaan mencakup tahapan. Tahapan mulai dari diskusi teman sejawat, menyusun RPP, mencari modal pembelajaran, menyiapkan instrumen yang digunakan dan menentukan tingkat keberhasilan perbaikan pembalajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan meliputi melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran. Peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengamatan baik cara mengajar guru ataupun perilaku siswa memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

c. Tahap Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data sebagai dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan perbaikan yaitu pada waktu pengamatan dan pencatatan data tentang kemampuan guru dalam perbaikan pembelajaran dan kemampuan siswa dalam diskusi kelompok

d. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan tindakan, maka dilakukan analisis dari data yang ada, yang merupakan keberhasilan atau kegagalan selanjutnya analisis tersebut akan dipakai merumuskan dan menentukan tindakan selanjutnya.

B. Diskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus I maka dilakukan perbaikan pembelajaran siklus II sebagai berikut :
- Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
- Menyiapkan instrumen
- Menyusun skenario pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Langkah – langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
- Melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran sesuai RPP
- Menggunakan lembar pengamatan guru / murid
- Memberikan tes
c. Tahap Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data sebagian dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan perbaikan yaitu pengamatan dan pencatatan data tentang kemampuan guru dalam pembelajaran dan kemampuan siswa diskusi kelompok. Pengumpulan data yang berupa hasil belajar siswa berupa tes
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan data – data yang terkumpul maka peneliti dan kolabolator melakukan langkah – langkah sebagai berikut :
Menentukan keberhasilan atau kegagalan perbaikan siklus II dan menyimpulkan hasil perbaikan.

Teknik dan Instrumen pengumpulan data
Pada instrumen pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik tes dan non tes. Pada soal tes, siswa mengerjakan LKS, untuk non tes berupa lembar pengamatan untuk penelitia maupun lembar pengamatan siswa.

Indikator Kinerja
Keberhasilan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui penelitain tindakan kelas ini diukur dari peningkatan yang signifikan dari nilai peningkatan masing – masing siswa pada tes akhir setiap siklus, kriteria keberhasilannya adalah sebagai berikut :
a. Siswa dianggap telah tuntas belajar jika mencapai nilai minamal 60 sesuai KKM mata pelajaran IPS SD Klidang Lor 01 Batang
b. Keberhasilan kelas jika minimal mencapi 80 % siswa telah mencapai tuntas belajar



Teknik Analisis Data
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan melibatkan teman sejawat sebagai pengamat dan seorang supervisor. Dalam mengamati proses pembelajaran pengamat dilengkapi dengan instrumen lembar pembantu observasi yaitu lembar pengamatan guru. Lembar pengamatan partisipasi siswa dalam diskusi. Untuk data kuantitatif menggunakan analisis diskriptif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Untuk data kualitatif dari hasil pengamatan maupun wawancana menggunakan analisisw diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap – tiap siklus.


DAFTAR PUSTAKA

Agung. Sutoyo. 2007. IPS 5 . Klaten : Sahabat.

Asy’aari.dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas 5 Jakarta : Erlangga

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ditjen Dikdasmen.2003. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Bagian Proyek Penelitian Hasil Belajar tahap Akhir Nasional.

Mawardi.Suroso.2009. Pengembangan Pendidikan Kewaganegaraan. Salatiga : Widya Sari.

Sihono. Purwanto. 2004. Bimbingan Pembelajaran Pengetahuan Sosial 5. Surakarta : Mediatama.

Susilaningsih. Limbong . 2008 . Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta : Aneka Ilmu

Yekti, Tur Susilo.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Batang




LAMPIRAN


1. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
2. LKS.
3. Lembar Pengamatan Guru.
4. Lembar Pengamatan Partisipasi Siswa dalam Diskusi.
5. Daftar Nilai.



TABEL


1. Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
2. Partisipasi Diskusi Kelompok pada Siklus I dan Siklus II.
3. Distribusi Nilai Ulangan Harian Siklus I dan Siklus II.
4. Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II.
5. Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
6. Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa dalam Diskusi Siklus I dan Siklus II.
7. Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II.

































GRAFIK

1. Grafik distribusi hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II.
2. Grafik jumlah siswa tuntas belajar Siklus I dan Siklus II.
3. Grafik skor pengelolaan pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
4. Grafik skor partisipasi siswa dalam diskusi Siklus I dan Siklus II.
5. Grafik distribusi ketuntasan hasil belajar siswa Siklus I dan Siklus II.

1 komentar: