Selasa, 23 Maret 2010

Tri Handayani 28200076 TUGAS PTK

Kepada yth : Bp. MAWARDI

Bersama ini saya kirim tugas PTK BAB I sampai BAB III

Oleh Tri Handayani

NIM : 28 2009 076

Kelas : C (Batang 3 )


BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan. Matematika diberikan kepada peserta didik mulai dari SD untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analisis, sistimatis dan kreatif,

Dalam kehidupan sehari-hari matematika berperan sangat penting untuk menyelesaikan berbagai masalah. Di dalam matematika operasi penjumlahan dan pengurangan memegang peranan penting, karena merupakan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mempelejari metematika lebih lanjut. Untuk mengajarkan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan di kelas I Sekolah Dasar harus dilakukan dengan benar.

Dengan kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal pengurangan dengan meminjam, maka akan berakibat peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pengurangan dengan meminjam akan mengalami masalah.

Dalam mempelajari matematika, harus ada subyek yang diberi pelajaran dan subyek yang memberi pelajaran. Subyek yang diberi pelajaran adalah peserta didik dan subyek yang memberi pelajaran adalah orang tua, guru atau orang laim yang dianggap mampu mentransfer matematuka kepada anak. Pengajar bukan saja orang yang bertatap muka langsung dengan anak, melainkan bisa melalui media, buku, modul dan lain-lain.

Tujuan mengajar matematika adalah agar pengetahuan matematika yang disampaikan kepada anak dapat dipahami oleh anak. Dengan demikian akan diketahui bahwa cara mengajar yang baik akan menghasilkan hsil belajar yang baik pula. Pada anak usia 7 – 11 tahun adalah tahapan umur anak-anak yang akan memahami konsep matematika yang dibantu dengan benda-benda konkrit. Untuk itu alat peraga sangat pengting peranannya dalam membantu untuk memahami matematika yang bersifat abstrak.

Berdasarkan penelitian dalam mengajar kelas 1 di SD Kasepuhan 04 Batng selama ini, sebagian besar peserta didik kelas 1 kurang memahami soal pengurangan dengan tehnik meminjam. Makapeneliti ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pengurangan dengan tehnik memeijam.

Dari permasalahan tersebut, perlu adanya suatu penelitian untuk mengatasinya, yaitu dengan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik untuk menyelesaikan soal pengurangan dengan tehnik meninjam. Dalam penelitian ini akan ditetapkan metida demonstrasi dengan memanfaatkan alat peraga gelas nilai tempat.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyadari pentingnya mebgadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENGURANGAN DENGAN MEMINJAM BILANGAN 20 SAMPAI 50 MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEMANFAATKAN ALAT PERAGA GELAS NILAI TEMPAT PADA SISWA KELAS 1 SEMESTER II SD KASEPUHAN 04 BATANG “

B Identifikasi Masalah

Berdasarkan nilai ulangan harian siswa kelas 1 SD Kasepuhan 04 Batang dalam mata pelajaran matematika pada materi pengurangan bilangan dengan meminjam prestasi belajar siswa masih rendah. Dari 32 siswa yang mencapai nilai 60 ke atas hanya 12 siswa dan yang 20 siswa mendapat nilai di bawah 60.

Penulis mengamati secara seksama gejala yang nampak pada saat kegiatan pembelajaran, aspek materi yang disampaikan, aspek metode pengaiaran yang digunakan, juga aspek pengelolaan kelas. Dari pengamatan tersebut terungkap beberapa masalah yang terjadi.

C Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berkut :

1. Apakah menyelesaikan soal pengurangan dengan meminjam bilangan 20 sampai 50 menggunakan metode demonstrasi dengan memanfaatkan gelas nilai tempat dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas 1 SD Kasepuhan 04 ?

2. Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 1 SD Kasepuhan 04 ?

3. Bagaimana menggunakann gelas nilai tempat pada pengurangan dengan meminjam pada bilangan 20 sampai 50 pada kelas 1 SD Kasepuhan 04 ?

D Tujuan Penelitian

a Untuk peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika tentang menyelesaikan soal pengurangan dengan meminjam bilangan 20 sampai 50 menggunakan metode demonstrasli dengan memanfaatkan gelas nilai tempat.

b Untuk peningkatan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika.

c Untuk mengoptimalkan peraga gelas nilai tempat dalam pembelajaran matematika.

E Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi peserta didik, peneliti,dan sekolah.

1. Manfaat bagi peserta didik

b Melatih agar mampu memahami soal pengurangan dengan meminjam dan mendorong untuk menyelesaikannya, sehingga hasil belajar dapat meningkat.

c Melatih untuk dapat menyelesaikan sesuatu masalah dalam kehidupan sehari-hari.

d Melatih untuk berfikir kritis, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

e Pembelajaran lebih menyenangkan, materi mudah dipahami oleh oeserta didik.

2. Manfaat bagi peneliti

a Meningkatkan kreatifitas pembelajaran matematika.

b Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

c Meningkatkan profesionalisme peneliti dalam mengajar.

d Memberi wacana yang lebih luas tentang penggunaan alat peraga dalam mengajar.

3. Manfaat untuk sekolah

a Mmeningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

b Meningkatkan daya tarik tersendiri untuk masuk ke sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar bisa terjadi secara formal maupun informal. Kegiatan belajar akan menghasilkan hasil belajar sehingga hasil belajar seseorang perlu adanya peningkatan.

Kata peningkatan mengarah pada suatu proses, usaha, cara, perbuatan meningkatkan usaha atau kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Belajar adalah proses perubahan sebagai akibat dari interaksi dari lingkungan untuk mencapai tujuan (Astra, dkk, 2007:53). Sedangkan hasil merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha (Kamus Umum Bahasa Indonesia). Hasil lebih menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya aktivitasatau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara professional. Jadi peningkatan hasil belajarmerupakan peningkatan atau perolehan akibat proses perubahan tingkah laku individu. Hasil belajar seseorang diharapkan selalu mengalami peningkatan agar pembelajaran yang dilakukannya menjadi lebih bermakna.

Dalam proses pembelajaran terdapat 4 unsur utama yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta penelitian. Tujuan sebagai arah dalam proses pembelajaran pada hakekatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik setelah menerima atau menempuh pengalaman belajar. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yanf dijabarkan dari kurikulum atau dibahas dalam proses pembelajaran agar sampai pada tujuan yang telah ditatapkan. Metodde dan alat adalah cara atau tehnik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetakan itu tercapai atau tidak.

Dari penilaian inilah kita dapat mengetahui hasil belajar yang berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima penalaman belajar.

Menurut Bloom, hail belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Ranah afektif berkenaan dengan sikap. Sedangkan ranah psikomotor bekenaan dengan hasil belajar, ketrampilan dan kemampuan bertindak.

Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menguasai isi bahan pelajaran. Oleh karena itu hasil balajar perlu adanya peningkatan yang tercermin dalam meningkatnya nilai-nilai peserta didik.

Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan pelajaran penting, dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu aksioma dengan menggunakan simbul (lambing) dan penalaran daduktif (Sutawijaya, 1997:11176)

Menurut Hudoyo (1990:3) matematika berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan),aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika hendaknya disajikan secara konkret.

Pembelajaranmatematika pada hakekatnya adalah proses yang disengaja, dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang (peserta didik) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut juga memberi peluang kepada peserta didik untuk berusaha dan mencari pengalaman tetang matematika.

Adapun tujan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah agar peserta didikmemiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika

2. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah.

3. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mepelajari matematika serta percaya diri dalam pemecahan masalah.

Pengganan Gelas Nilai Tempat

Nilai tempat

Misal: 38 = 3 menempati tempat puluhan dan 8 menempati tempat satuan.

Pengurangan bersusun panjang

Contoh: 48 = 40 + 8

26 = 20 + 6 -

20 + 2 = 22

Pengurangan bersusun pendek:

Contoh: 45

8 –

37

Pengurangan bersusun pendekdengan meminjam;

Contoh: 41

19 –

….

Di tempat satuan ada 1 lidi, di tempat puluhan ada 4 lidi.

Di tempat satuan ada 1 lidi dikurangi 9 lidi ternyata kurang. Agar dapat dikurangi maka pinjam bilangan di depannya 1.



Puluhan

Karena bilangan di depannya puluhan, maka 1 lidi dapat diganti 10 lidi satuan (llllllllll).

Di tempat satuan semula ada 1 lidi sekarang ditambah 10 lidi maka sama dengan 11. Kemudian 11 dikurangi 9 masih 2.


Di tempat satuan masih ada 2 dan di tempat puluhan masih ada 2.

41 à 1 + 10 = 11 – 9 = 2

19 ­_ 4 dipinjam 1 = 3 diambil

22 1 puluhan = 2

Jadi 41 dikurangi 19 = 22



Berdasarkan contoh materi di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga gelas nilai tempat sangat tepat untuk menyampaikan materi pengurangan dengan meminjam karena :

- Menarik perhatian peserta didik.

- Penyampaian materi lebih mudah dipahami peserta didik.

- Membangkitkan kreativitas peserta didik.

- Pembelajaran lebih menyenangkan

Media

Dalam pembelajaran matematika SD, agar bahan pengajaran yang disampaikan menjadi mudah dipahami peserta didik diperlukan alat bantu pembelajaran yang disebut media.

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang artinya “pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana pengantar informasi belajar atau penyalur pesan.

Media adalah sebuah alat yang berfungsi menyampaikan pesan (Bovel, 1997). Media sangat diperlukan dalam pembelajaran terutama pada pembelajaran tingkat Sekolah Dasar, mengingat usia peserta didik masih dalam taraf operasional konkret.

Media erat kaitannya dengan pembelajaran. Sehingga sering digunakan istilah media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

B. Kerangka Berfikir

Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pendidikan matematika akan memainkan peranan penting untuk mempersiapkan individu dan masyarakat dalam pembangunan.

Akan tetapi, pada kenyataannya banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Hal ini juga dialami oleh peserta didik di SD Kasepuhan 04 Batang. Kesulitan yang dialami pserta didik sebagian besar disebabkan oleh struktur mata pelejaran matemetika bersifat abstrak.

Salah satu upaya dalam mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan memanfaatkan alat peraga. Melalui alat peraga pembelajaran materi pelajaran yang bersifat abstrak dapat dikongkritkan, sehingga peserta didik mudah memahaminya, yang pada akhirnya akn meningkatkan hasil belajar.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka kerangka berfikir di atas, jika pembelajaran matematika pada meteri pengurangan dengan meminjam bilangan 20 sampai 50 dengan metode demonstrasi dan menggunakan alat peraga gelaas nilai tempat, maka hasil belajar dan aktivitas peserta didik kelas 1 semaster II SD Kesepuhan 04 dapat meningkat.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan si SD Kasepuhan 04 kecamatan Batang kabupaten Batang, dengan subjek penelitian siswa kelas 1 tahun 2009/2010 sebanyak 32 siswa terdiri dari 16 siawa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Pada materi ini keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang, sehingga mempengruhi hasil belajar. Utuk memaksimalkan hasil belajar dan aktifitas siswa, maka penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar dapat maksimal.

B. Variabel yang Akan Diteliti

Fokus pada penelitian ini mencakup 3 aspek yaitu:

1. Keaktifan siswa dalammengikuti proses belajar mengajar.

2. Keaktivan siswa dalam bekerja sama mengerjakan lembar kerja.

3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.

C. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam empat tahap yaitu: perencanaan, implementasi tindakan, observasi, analisis dan instrument pengumpulan data.

Siklus 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan langkah awal yang dilakukan adalah menyusun silabus pembelajaran yang sesuai, selanjutnya diturunkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaranuntuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

b. Implementasi Tindakan

Dalam implementasi tindakan ini yang dilakukan adalah merujuk pada scenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP dengan dilengkapi alat peraga yang sesuai.

c. Observasi

Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan tiap kelompok saat mengerjakan lembar kegiatan siswa menggunakan alat peraga pada tahap implementasi. Pengamatan dilaksanakan sendiri , sehingga dapat mengetahui langsung pemahaman siswa tentang materi yang sudah dijelaskan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran dan menyelesaikan tugas kelompok.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis hasil evalasi dapat diketahui apakah pembelajaran pada siklus pertamasudah berhasil atau belum. Bila belum berhasil maka dilakukan perbaikan pada siklus II,dengan mencari penyelesaian yang terbaik agar dapat meningkatkan hail belajar.

D. Tehnik dan intrumen Pengumpulan Data

  1. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah peserta didik kelas 1 semester II SD Kasepuhan 04 Batang.

  1. Jenis Data

a Data hasil belajar peserta didik kelas 1 semester II SD Kasepuhan 04 Batang dengan meteri mencari pengurangan dengan meminjam bilangan 20 sampai 50.

b Data aktifitas peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran.

  1. Cara Pengambilan Data

a Tes hasil evaluasi peserta didik kelas 1 semester II pada materi pengurangan dengan meminjam bilangan 20 sampai 50 pada setiap akhir pertumuan.

b Melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan guru dengan menggunakan lembar observasi pada saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh pengamat.

E. Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar peserta didik pada materi pengurangandengan meminjam bilangan 20 sampai 50 mencapai rata-rata nilai 60.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian. Hal ini perlu dilakukan karena analisis data yang diperoleh pada suatu penelitian dapat memberi arti penting terhadap penelitian tersebut sehingga data tersebut dapat digunakan dalam memecahkan masalah yang ada dalam penelitian.

Dalam penelitian penulis menggunakan analis deskriptif kuantittif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respons siswa teradap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar